"Baiklah, sekarang Junko, si curang." Kata Asuka.
"Hehehehhehehhehehheheeee..." tawa Junko yang kejam.
"CURANG! DIA BISA MEMBACA PIKIRAN YANG LAINNYA, TETAPI KITA TIDAK!" Teriak Kurosa.
"Tenanglah.. kalau ini mudah ditebak." Kata Yukina.
"Dia adalah pangeran hatiku...--" kata Junko. Lalu kalimatnya dipotong oleh Kurosa.
"Huuh.. pasti Denzel."
"Kurosa benar." Kata Junko.
"Kau boleh menceritakannya jika mau?" Kata Asuka.
"Tentu saja! Saat pertama kali bertemu dengannya.." kata Junko.
"Kau langsung jatuh cinta pada pandangan pertama?" Sambung Kurosa.
"Bukan.. dulu aku bahkan tidak menyukainya.." kata Junko.
"TIDAK MUNGKIN! NYAN!" Kata Kurosa.
"Kau mengikuti gayaku!" Kata Nyan.
"Pertama kali bertemu dengannya, tidak ada yang spesial. Lalu, kalian tahu bahwa dahulu aku adalah seorang kriminal. Aku menjadi kriminal karena ayah tiriku membenci diriku, dan juga saudara-saudaraku. Ayahku? Aku bahkan belum pernah bertemu dengannya. Jadi, semenjak itu, karena semua saudaraku adalah lelaki, dan ayah selalu membanggakan mereka, dan semua teman lelakiku membully aku, meskipun yang perempuan juga, aku berpikir bahwa semua lelaki sama saja. Hingga.." kata Junko.
"Kau bertemu dengan Denzel dengan cara yang ajaib?" Tanya Nyan.
"Mana 'Nya' atau 'Nyan' mu?" Tanya Kurosa pada Nyan.
"Bukan." Kata Junko.
"Hah?!" Kejut Kurosa.
"Hingga aku diterima oleh bosku yang lelaki dan ia berkata bahwa aku ini spesial. Dan juga adik-adikanku, Masashi, yang amat gagap, ia tidak merendahkanku. Jadi aku mulai berpikir bahwa tidak semua lelaki sama." Kata Junko.
"Tetapi kau di tempat yang salah." Kata Yukina.
"Benar.. aku terjerat dalam tipuan mereka. Ternyata mereka jahat, dan hanya karena mereka menghargaiku, aku jadi mengikuti jejak mereka." Kata Junko.
"Lalu, aku ditugaskan untuk menyamar. Aku menyamar sebagai murid lemah, jelek, dan pendek. Aku mendatangi sekolah ini, Kannoya Academy. Dan di sanalah, aku bertemu dengannya. Ia menerimaku apa adanya, tidak seperti yang lainnya. Yang lain menganggap aku lemah, tetapi ia membelaku. Oh... sungguh seorang pahlawan. Pahlawan hatiku!" Kata Junko.
"Begitu ya. Enaknya.." kata Karen.
"Dan tentu saja aku menyukainya.. mungkin mencintainya.. dan siapapun yang menyakitinya, akan menerima akibatnya! Hehehehe!" Kata Junko seram.
"Hii.. seram.." kata Yukina dingin.