Ardolph masih berputar-putar untuk mencari Yukina.
"Ke mana dia? Apakah karena insiden kemarin?" Tanya Ardolph dalam hati.
Dua hari yang lalu, pada malam itu.
"Yukina, kamu tidak apa sendirian disini?" Tanya Ardolph.
"Hmm... hm..." kata Yukina.
"Guk... guk.. guk.." kata Yui.
"Benar juga, kamu tidak sendirian, ada Yui." Kata Ardolph.
"Hm.. hm.." kata Yukina.
"Guk.. guk.. guk.." kata Yui.
"Eh, Yukina, ada seseorang disana." Kata Ardolph.
"Hm?" Tanya Yukina sambil melihat ke kanan dan ke kiri.
"Itu sepertinya Aria. Mengapa ia membawa koper sebanyak itu?" Tanya Ardolph.
"Hm.. hm.." kata Yukina.
"Daritadi hanya hm.. hm.. hm.. setindaknya berkata-katalah." Kata Ardolph.
"Hei, Aria, ada apa? Mengapa kamu membawa koper dan.." tanya Yukina yang terpotong karena ia terkejut dengan luka-luka Aria.
Ardolph dan Yui pun terkejut.
"Aria? Kamu terluka?" Tanya Yukina.
"Eh? Siapa kamu?" Tanya Aria.
"Oh, maaf, aku Yukina pada waktu itu." Kata Yukina.
"Oh.. hai.." kata Aria murung.
"Siapa yang menyebabkan luka-luka ini padamu?" Tanya Ardolph.
Aria hanya tertunduk.
"Kalian sangat peduli denganku, padahal aku sudah menyakiti teman kalian. Lagian, aku ini lemah.." kata Aria.
"Kamu menyesali perbuatanmu ya?" Tanya Yukina.
"Hm.. tentunya.. aku dengar bahwa aku nyaris membuat kedua teman kalian mati. Tetapi untungnya mereka mempunyai teman-teman yang kuat dan baik hati." Kata Aria.
Yukina melihat-lihat luka-luka Aria.
"Sepertinya telah terjadi sesuatu ya, Aria?" Tanya Yukina.
"Ya." Kata Aria.
"Apa itu?" Tanya Ardolph.
"Aku dikeluarkan dari Kenichi Kitaro karena telah kalah darimu dengan mudahnya tanpa perlawanan apapun." Kata Aria tertunduk.
Yukina dan Ardolph pun terkejut.
"Nguk?" Kata Yui.
"Memang sudah dari dulu SMP aku sering kalah dalam turnamen. Dan sama sekali belum pernah menerima kemenangan sekalipun. Meskipun aku menang dari Denzel dan Junko, tetapi itu semua karena Stormy. Tanpa Stormy aku ini bukan apa-apa." Kata Aria.
Yukina terkejut sekali. Ia merasa kesal dengan Kenichi Kitaro yang telah mengeluarkan seorang mutid karena kalah dari turnamen.
"Apa-apaan itu Kenichi Kitaro? Mengeluarkan seorang murid karena kalah dari turnamen? Itu bahkan sudah tidak bisa disebut sebagai sekolah lagi!" Kata Yukina membara.
"Guk.. Guk!" Kata Yui tanda menyetujui.
"Sekolah macam apa itu? Apakah tujuan mereka membangun sebuah sekolah? Aneh sekali!" Kata Yukina.
"Sudahlah, Yukina. Kamu tidak perlu kesal. Lagian aku ini tidak bisa apa-apa." Kata Aria.
Tetapi Yukina masih kesal.
"Apakah karena itu ia tidak ada sekarang? Yukina. Aku ingin bertemu denganmu agar aku sedikit lebih tenang. Jangan bertindak sembarangan Yukina."