Keesokan harinya, Ardolph membawa Midori, si kura-kura hijau yang besar dan tua.
"Kuat? Kau yakin? Dia sudah tua lho." Kata Ermin.
"Meskipun tua, dia itu sangat kuat." Kata Ardolph.
"Hm.. biar kucoba." Kata Ermin.
Ermin berdiri di atas Midori, si kura-kura hijau yang besar itu. Lalu kura-kura itu berjalan secara perlahan.
"Kuat juga. Namanya juga mengingatkanku ada bu Midori." Pikir Ermin sambil tersenyum.
"Oh, rupanya Denzel membawa binatang peliharaan juga! Kukira kau hanyalah maniak mesin saja Denzel." Kata Alfred saat melihat Denzel masuk ke dalam asrama.
"Oh, yah, sebenarnya aku mendapatkannya barusan dari kakakku." Kata Denzel.
"Kucing itu sangat lucu!" Kata Ermin.
Yukina segera memegang kucing itu, karena ia sangat suka kucing dan anjing.
"Nyaa~" kata Yukina yang sedang menirukan suara kucing.
"Meow~" balas kucing itu.
"Wah, Yukina bisa berkomunikasi dengan hewan rupanya." Kata Ermin.
"Siapa namanya?" Tanya Alfred.
"Hm.. aku belum menentukannya.." kata Denzel.
"Beri nama Gary saja?" Saran Ermin.
"Oh! Denzel Junior saja! Hihihi!" Kata Alfred.
"Siapa ya..?" Pikir Denzel.
Lalu secara tiba-tiba Denzel mengingat suatu kejadian.
"Mio ya?" Kata Denzel.
"Ya.." kata Mio.
"Namanya Mio." Kata Denzel.
"Waah! Rupanya Denzel memiliki selera nama tersendiri!" Kata Ermin.
"Nama yang bagus!" Kata Alfred.
"Namanya Mio, karena dia semanis Mio dulu..." kata Denzel.
"Mio? Siapa Mio yang itu?" Tanya Ermin.
"Eh?! B-bukan apa-apa!" Kata Denzel terkejut.
"Ah! Teman-teman sudah membawa binatang peliharaannya sendiri ya? Oops!" Kata Kurosa tiba-tiba. Burung hantu muncul, ia berterbangan ke sana ke mari.
"Yasumi! Yasumi! Jangan terbang ke mana-mana!" Kata Kurosa sambil mengejar-kejar Yasumi.
Lalu Yasumi hinggap di atas Midori.
"Ah, Yasumi, di sana kau!" Kata Kurosa sambil menangkap Yasumi. Kurosa meletakkan Yasumi di atas pundaknya.
"Apa itu? Burung hantu? Kok kecil sekali?" Tanya Ermin.
"Yah.. hehe.. dia masih kecil." Kata Kurosa.
"Sepertinya di sini sudah ada 3 binatang ya? Banyak sekali." Kata Rheinalth.
"Yah, begitulah." Kata Ermin.
"Yukina, bisakah kau meletakkan Mio?" Tanya Denzel.
"Oh, tentu saja." Kata Yukina sambil meletakkan Mio di atas Midori.
"Mereka manis sekali ya." Kata Asuka.
"Tentu saja!" Kata Ermin.
Yukina melihat ke arah Midori, lalu berpaling ke arah Yasumi, lalu ke arah Mio. Ia berpikir,
"Enak ya sepertinya, memiliki binatang peliharaan."
Yukina melihat ke arah langit, langit saat itu sangat biru dan cerah.
"Sepertinya aku akan pergi mengunjungi tempat memorialku." Kata Yukina kepada teman-temannya.
"Tempat memorial? Apa itu?" Tanya Asuka.
"Tempat yang sangat indah." Kata Yukina.
"Waah aku ikut!" Kata Kurosa.
"Ikut yuk, Rheinalth?" Tanya Ermin.
"Ok." Kata Rheinalth.
"Yah, karena hari ini kita tidak melakukan kegiatan, aku ikut deh." Kata Denzel.
Akhirnya mereka semua berangkat.
"Tempat apa ini yang akan kita kunjungi?" Tanya Kurosa bersemangat.
"Indah katanya, aku jadi penasaran." Kata Denzel.
Yukina melihat ke arah teman-teman, ia berkata dalam hatinya,
"Kalian tak akan kecewa, teman-teman."