"Kak Junko. " kata Mira.
"Ya, Mira?" Tanya Junko.
"Mengapa kita harus mencari sang ratu dengan cara manual? Mengapa tidak menggunakan sihir bola pencaharianku saja?" Tanya Mira.
"Nanti pak bos bisa tahu." Kata Junko.
"Benar juga." Kata Mira.
"Apakah kamu melihatnya, Denzel?" Tanya Rheinalth.
"Tidak." Kata Denzel sambil menggelengkan kepalanya.
"Hey! Yahoo!" Teriak seorang gadis dari kejauhan.
"Ah, Kurosa?" Tanya Denzel.
"Syukurlah kalian baik-baik saja! Kalian sedang mencari yang lainnya?" Tanya Kurosa.
"Ya, kita sedang mencari Ermin." Kata Rheinalth.
"Sepertinya Ermin saat ini menjadi incaran." Kata Denzel.
"Oh begitu. Bagaimana bisa?" Tanya Kurosa.
"Kurosa, sepertinya tidak ada waktu. Kita harus cepat sebelum terlambat! Dia terkena sihir parasit naga." Kata Denzel.
"Benar juga! Aku ikut!" Kata Kurosa.
"Ardolph, kita mau ke mana?" Tanya Yukina.
"Yah, mencari yang lainnya." Kata Ardolph.
Yukina berhenti berjalan. Ia menarik lengan Ardolph dengan kencang, memberi sinyal kepada Ardolph untuk berhenti.
"Ada apa?" Tanya Ardolph.
"Itu... apa itu?" Tanya Yukina.
Yukina melihat sosok seseorang pria besar, dan di depan pria itu ada seorang gadis berambut putih kebiruan. Gadis itu diikat, dan sepertinya pria itu sedang menyihir gadis itu.
"ERMIN!" Kata Yukina saat ia mendengar jeritan dari gadis itu, yaitu Ermin.
Yukina segera berlari ke arah Ermin. Tetapi pria itu berkata,
"Sang ratu akan bangkit!"
"Apa maksudmu?" Tanya Yukina.
Ermin tak sadarkan diri. Perlahan sayapnya membesar. Cakar di tangannya membesar. Tubuhnya sudah terlapis oleh sisik naga.
"Apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Yukina marah.
"Sang ratu, akan bangkit!" Kata pria itu.
Perlahan, tubuh Ermin berubah menjadi seekor naga putih. Lalu naga itu meraung dengan keras.
"Itu! Disitu!" Teriak Junko.
Junko dan Mira segera berlari, tetapi rupanya terlambat. Ermin sudah tak sadar diri.
"Ermin!" Teriak Rheinalth sambil berlari ke arahnya.
"Cepat kembalikan Ermin!" Teriak Yukina.
"Tenang, Ermin sudah tidak ada lagi!" Kata pria itu disambung oleh tawa kejamnya.
"Kamu!" Teriak Rheinalth sambil memukuk pria itu hingga pria itu tak sadar diri.
"Rupanya pak bos sudah membangkitkan sang ratu." Kata Mira.
"Bagaimana ini?" Tanya Kurosa.
"Ermin! Kau bisa mendengarku?" Tanya Rheinalth.
"Ermin? Siapa Ermin? Panggil aku 'sang ratu'!" Kata naga itu.
"Ermin!" Teriak Rheinalth sekali lagi agar bisa menyadarkannya.
"Tenang saja, Ermin sudah tidak ada. Sekarang hanya ada sang ratu!" Kata naga itu sambil mengeluarkan api dari mulutnya.
"Dark shield!" Kata Kurosa dengan segera. Kurosa melindungi semua teman-temannya dari serangan naga itu.
"Hm.. aku lapar. Rupanya banyak sekali camilan-camilan berjalan di sini." Kata naga itu.
Naga itu membuka mulutnya, di dalam mulutnya mulailah berkumpul energi listrik yang hendak ia semburkan.
"Semuanya awas!" Teriak Yukina.
Naga itu menyemburkan listrik kepada mereka. Tetapi rupanya mereka menghilang dalam sekejap.
"Kakak-kakak ini berat!" Kata Mira mengomel.
Rupanya Mira telah menyelamatkan mereka.
"Terimakasih Mira." Kata Junko.
"Hehehe.. Mira pasti membantu!" Kata Mira.
"Sekarang kita harus apa, kita sudah terlambat." Kata Denzel.
"Ermin.. mengapa ini harus terjadi." Kata Rheinalth sambil menundukkan kepalanya.
Yukina pun ikut sedih. Ermin adalah teman baiknya. Ermin dikenal sangat baik, ramah, dan suka menolong.
"Bagaimana ini?" Tanya Yukina.
"Apakah ini akan berakhir seperti ini?" Tanya Yukina.