Hampir tidak ada yang tersisa di sana akibat serangan-serangan Maiko. Tetapi..
"Alasanku adalah.." kata kata itu pun terdengar.
Maiko pun terkejut.
Dilihatnya Kurosa berdiri tegak dan tegar. Di sekeliling Kurosa terpancarkan energi bayangan yang besar.
"Tentu saja.. untuk melindungi teman-teman, dan untuk bertemu dengan mereka sekarang." Kata Kurosa.
Kurosa pun menggenggam kedua tangannya.
"Alasanku cukup itu saja, untuk tetap berdiri tegar. Aku yakin teman-teman juga sedang berada dalam posisi yang sama. Mereka mungkin memerlukan bantuanku secepatnya. Jadi, kak Maiko, mari kita selesaikan ini dengan cepat." Kata Kurosa.
"Hentikan leluconmu tentang pertemananmu itu!" Kata Maiko sambil menyerang Kurosa dengan seirbu peluru bayangan. Tetapi sepertinya, Kurosa menyerap semua peluru itu.
"Lelucon? Bagimu itu adalah lelucon?" Tanya Kurosa.
Maiko pun menyerang Kurosa terus menerus. Tetapi Kurosa tetap berjalan ke arah Maiko.
"Pertemanan sama sekali bukan lelucon!" Kata Kurosa sambil mengumpulkan energi bayangan di tangan kanannya yang kian membesar.
"Mungkin sihirmu lebih kuat dariku, tetapi, pertemananku yang membuat aku menang kali ini." Kata Kurosa.
Kurosa pun menghantamkan tangan kanannya itu ke tanah, seketika itu juga tanah itu retak-retak dan energi bayangan itu mengenai Maiko, Maiko pun terlemparkan. Saat Maiko mendarat, ia pun terkejut.
"T-tak mungkin." Kata Maiko.
Kurosa memandang ke arah Maiko. Kurosa berkata,
"Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan persaudaraan dan pertemanan yang sesungguhnya." Kurosa pun pergi.
"Denzel, aku cinta kamu selamanya!" Kata Junko.
"Kita kan baru saja bertemu!" Kata Denzel.
"Memangnya kenapa?" Kata Junko.
"Kan... ya aneh!" Kata Denzel.
"Aku rela menjadi aneh demi kamu." Kata Junko sambil memeluk Denzel.
"SESEORANG TOLONG AKU!" Teriak Denzel.
Yukina pun masih terheran-heran akan Denzel.
"Ternyata si kutu teknologi itu sudah punya seseorang?" Pikir Yukina.
Yukina pun berjalan ke arah yang tidak beraturan, ia berusaha untuk mencari temannya.
"Duh.. yang lain di mana?" Pikir Yukina.
"Sepertinya aku mengenalmu, hm.. siapa ya... Yukina Ayami." Kata seseorang dari atas.
"Siapa itu?" Kata Yukina.
"Sepertinya kamu juga mengenalku." Kata orang itu.
"Tunjukan dirimu!" Kata Yukina.
Orang itu pun turun.
"Hm... aku tidak mengenal mu." Kata Yukina.
"Masa kamu tidak mengenalku?" Tanya orang itu.
"Ya. Aku tidak kenal." Kata Yukina.
Tetapi dalam hati ia berpikir,
"Sepertinya pernah lihat, di mana ya?" Pikir Yukina.
"Berarti kamu sudah lupa." Kata orang berjubah itu sambil tersenyum.
"Aku adalah dr. Akita. Aku adalah dokter anak." Kata Akita.
"Oh.. sepertinya pernah dengar." Kata Yukina.
"Ya, karena dahulu, kamu adalah pasienku." Kata Akita.
Yukina pun terkejut.
Yukina pun mulai berpikir,
"Apakah aku pernah ke dokter anak?"
"Sepertinya pernah, kapan? Untuk apa? Apakah pada waktu itu aku sakit?" Pikir Yukina.
"Sebenarnya, aku bukan hanya dokter anak biasa, tetapi dokter sihir anak." Kata Akita.
Yukina pun berpikir,
"Benar juga, aku pernah pergi ke dokter sihir anak."
Akita adalah dokter anak yang baik pada waktu itu, Yukina selalu merasa aman saat diperiksa olehnya.
"Tetapi, mengapa, mengapa kamu ada di sini?" Tanya Yukina.
"Aku adalah anggota dalam organisasi gelap. Sebenarnya, organisasi ini tidak memiliki sebuah nama." Kata Akita.
Yukina pun terkejut lagi.
"Mengapa? Ini tidak mungkin!" Kata Yukina.
"Tentu saja semua itu mungkin." Kata Akita.