Yukina pun sadar, bahwa ia tidak memiliki rumah.
"Aku harus tinggal dimana?" tanyanya dalam hati.
Lalu ia melihat sebuah apartemen kecil.
"Sebuah apartemen?" tanyanya.
Lalu Yukina mendatangi apartemen itu. Tampaklah seorang ibu tua yang menyambut Yukina dengan senang hati.
"Bagaimana nak? Mau menyewa apartemen disini?" tanya ibu itu.
"eh.. harganya berapa bu?" tanya Yukina.
"oh, hanya 11133.71 yen (Rp. 1500483.49) saja per minggu nak." kata ibu itu.
"Ah.. mahal sekali.. bahkan, aku tidak punya uang untuk makan." pikirnya.
"Tidak usah dulu, bu. Terimakasih banyak." kata Yukina. Ia pun pergi meninggalkan apartemen kecil itu.
"mungkin aku tidur di dalam gang sempit saja." pikirnya.
Tiba-tiba, ada seseorang yang memanggilnya.
"Suara ini familier." pikirnya.
"Yukinaa-chan!"
itu adalah teriakan Kurosa.
"Oh, Kurosa ternyata." Jawab Yukina.
Tiba-tiba, Kurosa melompat ke belakang, rupanya sihir Yukina hampir menikam Kurosa lagi.
"Ah.. Kurosa, maafkan aku." Kata Yukina dengan penuh sesal.
"Jangan khawatir." Kata Kurosa menenangkan.
Yukina pun terdiam.
"Yukina, bagaimana jika kamu menginap di rumahku saja?" tanya Kurosa.
Yukina pun terkejut, lalu ia berkata,
"Tidak, jangan, itu adalah ide buruk!" kata Yukina.
"yah.. kenapa sih kamu menolaknya?" kesal Kurosa.
"Tidak, pokoknya tidak." Kata Yukina.
"Kamu pasti ketakutan lagi ya?" tebak Kurosa.
Yukina pun terdiam.
"Ah.. baiklah jika kamu menolak..." kata Kurosa dengan lemas.
Lalu Kurosa meninggalkan Yukina sendirian.
Saat itu sudah pukul 08:00 malam. Yukina masih di luar. Yukina tidak mempunyai rumah saat itu, alias dia melarikan diri dari rumahnya.
Lalu, datanglah seorang murid Kannoya Academy.
"Yukina, kamu masih disini?" tanyanya dengan lembut.
"Ah.. siapa ya?" tanya Yukina.
"Ini aku, Ermin." kata murid itu.
"Ah.. Ermin, sang wakil ketua kelas. Engkau belum pulang?" tanya Yukina.
"Bel-" ucapan Ermin terpotong, lalu ia melompat ke arah kanannya.
Yukina pun mengetahui, bahwa sihirnya hampir menusuk Ermin.
"M-maafkan aku." kata Yukina.
"Tidak apa-apa. Jadi, kamu tinggal dimana?" tanya Ermin.
"Aku melarikan diri dari rumah." kata Yukina.
"Oh, begitu ya. Aku paham tentang cerita itu. bagaimana jika kamu kusewakan sebuah apartemen sampai kamu lulus?" tawar Ermin
"Ah.. kamu baik sekali.. sementara aku hampir menusukmu.." sesal Yukina.
"Tidak apa-apa. Ayo, ikutlah bersamaku." kata Ermin sambil menarik tangannya.
Ermin membawanya ke sebuah apartemen kecil tadi.
"Bu Midori, bisakah aku menyewa 1 apartemen lagi?" tanya Ermin.
"Oh, tentu saja nak. Apakah apartemenmu kurang besar?" tanya bu Midori.
"Bukan begitu, bu, saya ingin menyewakannya untuk temanku ini."
"Ah... anak manis ini. Baiklah." kata Bu Midori.
Yukina pun akhirnya tinggal di dalam apartemen. Ruangannya bersebelahan dengan ruangan Ermin.
Lalu, Yukina bertanya kepada Ermin,
"Wakil Ketua Kelas, mengapa kamu sangat baik kepadaku?"
Ermin tersenyum dengan lembut.
"Aku tidak senang jika melihat temanku menderita." jawabnya dengan singkat.
"Teman?" Yukina kebingungan.
"Ah, ini sudah pukul 08:30, ayo kita beristirahat." kata Ermin.
"b-baik." kata Yukina.
bu Midori melihat ke arah Ermin dan Yukina. Ia pun berpikir,
"Anak kaya, tetapi baik hati juga. Dia pasti disukai oleh teman-temannya."