Tải xuống ứng dụng
0.88% Kannoya Academy / Chapter 3: Fighting in my self

Chương 3: Fighting in my self

Setelah Yukina diletakkan di dalam sel, ia melihat, ada seorang pria, yang kira-kira berusia 40 tahun, menangis. Kesedihan yang mendalam terlihat dari mukanya. Entah apa yang telah ia lakukan selama ini, hingga membuatnya menangis seperti itu.

Yukina pun akhirnya bertanya,

"Tuan, mengapakah engaku menangis?"

sambil menangis, pria itu pun menjawab,

"uh.. maaf, gadis muda, aku hanya.. aku hanya rindu pada rumahku.. keluargaku... istri dan anakku.."

Yukina pun bertanya lagi,

"Mengapakah kamu bisa sampai sini, tuan?"

pria itu menundukkan kepalanya, ia pun menangis lagi, sambil menangis ia menjawab,

"Karena aku memiliki kekuatan 'dark magic'. Sebuah sihir kegelapan. Tetapi aku telah menikah dengan seorang wanita yang memiliki 'light magic'. Orang lain mengira bahwa aku mau menipunya, lalu membunuhnya.. padahal, aku sangat mencintainya..."

"Tetapi orang tidak boleh menghakimimu hanya karena sihirmu kan, tuan?" Jawab Yukina.

"Ah.. aku tau.. Aku yakin mereka menungguku di rumah... tetapi, aku tidak akan bertemu dengan mereka lagi... aku akan dieksekusi.. sebentar lagi.."

kata pria itu sambil meneteskan air matanya.

Yukina pun terdiam.

"eh, gadis muda.." panggil pria itu

Yukina pun menoleh ke arah pria itu.

lalu pria itu mengucapkan sebuah nama, itu adalah nama anaknya, putrinya yang tunggal, yang sangat ia sayangi.

lalu, lanjutnya,

"Jika kamu bertemu dengannya, berilah salamku kepadanya.. dan katakanlah, bahwa aku mencintainya.."

Yukina pun mengangguk.

Tak lama kemudian, para penjaga datang kepada sel pria itu. Para penjaga itu membawa pria itu dengan diborgolnya kedua tangan pria itu.

"Hey, gadis muda.." panggil pria itu.

Yukina pun menoleh.

"Sebelum aku mati, maukah kamu memberitahukan namamu?"

"Aku Yukina." jawab Yukina.

lalu pria itu tersenyum

"Nama yang indah.." katanya sembari ia meninggalkan Yukina.

Yukina mulai menetes kan air matanya. Ia berkata dalam hatinya "Tidak adil! Dia akan dieksekusi, hanya karena sihirnya adalah 'dark magic' . Seharusnya aku yang dieksekusi! aku telah menbunuh banyak orang! Bahkan... bahkan saudaraku sendiri aku bunuh!"

Yukina pun mulai frustrasi. Emosinya bercampur aduk. Marah, benci, sedih, bersalah, semuanya bercampur aduk. Hingga akhirnya, ia pun menjadi stress dan menjadi gila.

setelah seminggu, sel Yukina pun hancur, oleh karena sihirnya itu, 'windy blade'.

Yukina pun keluar, dia masih gila. Dia ingin mencari sebuah pisau untuk membunuh dirinya. Tetapi ia tidak menemukannya. Ia pun menjadi frustrasi. Ia mulai memukul dirinya sendiri sambil berkata "matilah! matilah kamu!"

setelah beberapa saat, ledakan pun terjadi di penjara. Ada seorang gadis di sana, dialah yang meledakkan penjara itu.

Yukina pun tertawa, karena ia gila.

"Mengapa kamu tertawa?" tanya gadis itu.

"Karena, aku telah menbunuh banyak orang, dan sekarang saatnya aku membunuh diriku." kata Yukina yang lalu disambung oleh tawa.

gadis itupun kebingungan.

"Jika kamu bisa membantuku, aku pun sangat bahagia!" kata Yukina sambil tertawa.

"Kamu sudah pasti gila." Kata gadis itu.

"Gila? Oh tidak. Aku tidaklah gila." Jawab Yukina.

Gadis itu melihat sekeliling, dan di sekelilingnya tidak ada seorang pun kecuali Yukina.

"Hanya kamu yang tinggal di sel ini?" tanya gadis itu.

"Ya, untuk dieksekusi nantinya!" Jawab Yukina sambil tertawa terbahak bahak.

"Bagaimana bisa kamu tertawa dengan bahagia saat kamu akan dieksekusi?" tanya gadis itu.

"Karena, aku tidak perlu untuk hidup lagi!" jawabnya sambil tertawa.

"Hm.. tidak.. aku yakin kamu adalah gadis yang baik. Kau hanya... membenci dirimu sendiri, kan?" tanya gadis itu dengan lembut.

Yukina pun berhenti tertawa.

"Aku yakin, kau membunuh banyak orang karena kamu tidak bisa mengendalikan kekuatanmu." lanjut gadis itu.

"DIAMLAH!" Bentak Yukina. Sihir Yukina pun hampir menusuk gadis itu, untunglah gadis itu menghindar.

"Kamu menjadi gila karena kamu frustrasi." kata gadis itu.

"Aku yakin, kamu tidak ingin membunuh orang lain." Lanjut gadis itu.

Yukina pun akhirnya sadar. Ia pun menangis.

"Kamu Yukina kan? Cerita tentang kamu yang menbunuh banyak orang telah tersebar." kata gadis itu.

"Kamu siapa? Bagaimana kamu bisa tau namaku?" tanya Yukina.

"Aku adalah...."


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C3
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập