Di Antara Gemintang 128
Sepeninggal Rendi, aku dan Ali meneruskan menyantap soto ayam buatan mertua Rendy yang sangat lezat hingga suapan terakhir. Di luar gerimis berubah menjadi hujan bahkan disertai angin membuat kami mengurungkan niat untuk segera meninggalkan tempat ini. Lantunan lagu campursari yang terdengar seakan berpacu dengan hujan yang seperti tak akan berhenti. Lagu-lagu dengan bahasa Jawa itu mengalun indah memasuki telinga pengunjung yang masih tertahan di tempat ini.
"Sampek tuwek we ra bakal tak culno
(sampai tua aku tak akan melepasmu)
Masio wis ra wancine, sayang-sayangan ning kene
(Biarpun sudah tidak masanya bercinta di sini
Siji-sijine wong sing gawe ayeme ati
(satu-satunya orang yang membuat hatiku nyaman)
Gawe uripku seneng, mesem saben bengi
(Membuat hidupku bahagia, tersenyum tiap malam)"