Begitu Guan Rongguang naik ke mobil, ia bertanya kepada Lao Jiang.
"Apa yang kamu katakan tadi? Apakah itu sungguhan atau bohongan?"
Lao Jiang lalu berkata dengan sangat serius, "Tidak ada satu kebohongan pun, sama benarnya dengan sumpahku."
"Bagaimanapun juga, masalahnya sudah sampai sini, tidak peduli apakah itu sungguhan atau bohongan, itu tidak penting." Kata Guan Rongguang sambil menghela nafas.
"Kesialan mungkin menjadi berkah yang terselubung." Kata Lao Jiang. "Keluargamu selama ini sudah hidup dengan baik, jadi sudah cukup. Lebih baik berhenti sekarang dan meninggalkan jalan ini daripada membiarkan pengikutmu pergi saat kamu terjatuh nanti."
"Sekarang aku sudah tidak bisa mengurus urusan keluarga lagi. Yang bertindak semaunya sendiri sebagian besar adalah Kakak tertuaku, aku juga tidak bisa apa-apa. Aku sudah menasehatinya, tapi tidak bisa, jadi lebih baik aku membiarkan ini semua mengalir apa adanya."