"A Zi! A Zi!" Suara Yin Tianji sangat lembut memanggil namanya, ia membelai pipi A Zi dan berkata, "Hatiku sangat sakit, tolong bantu aku tiup untuk meredakan rasa sakit ini ya."
Seperti saat pertama kali tangan Yin Tianji yang terluka, A Zi meniupnya dengan lembut sampai pada akhirnya Yin Tianji lupa rasa sakitnya.
Hush--- suara angin bertiup.
Yin Tianji hanya mendapatkan jawaban dari angin malam yang berhembus dari hutan yang ada di gunung.
Yin Tianji memejamkan matanya, ia merasakan air matanya menetes, terus mengalir hingga akhirnya terjatuh di atas wajah A Zi.
Kemudian ia pun semakin menarik tubuh A Zi ke dalam pelukannya, ia merasakan kehangatan yang semakin hilang, merasakan kepeduliannya yang semakin jauh. Yin Tianji sekarang merasa ia seperti sampah yang tidak berguna, ia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Saat ia memeluk A Zi, ada sekuntum bunga terjatuh dari lengan bajunya.