Ini bukan kali pertama Luzhou harus memberikan pidato di depan banyak orang.
Tetapi, inilah kali pertama ia berdiri di resepsi pernikahan sahabatnya sebagai pendamping mempelai.
Luzhou memandang mik di tangannya, tidak tahu harus tertawa atau menangis.
Ia ini masih jomblo, bicara dengan wanita saja jarang apalagi memiliki pacar. Memangnya ia harus bilang apa dalam pidato ini?
Suasana hening, dan perlahan-lahan, para tamu saling berbisik satu sama lain.
Qian Hua memandang Luzhou yang sedari tadi diam, memandang Yajing, dan berbisik kepada teman-temannya. "Apa mik-nya rusak?"
Xiao Yunyun pun tertawa.
"Tidak mungkin, ah! Ini namanya menciptakan rasa ingin tahu! Kau tahu apa tentang seni performa?"
"Memangnya untuk apa dia melakukan itu? Matematika yang rumit saja dia bisa mengerti, masa masalah kehidupan tidak bisa?" Kata Qian Hua.