Monica kemudian bertanya dengan sangat serius.
"Kau sangat yakin dan pasti bahwa pria yang sedang berteriak malam itu adalah Bryan? Bryan yang aku kenal? Bryan yang akan dijodohkan padaku? Benar-benar Bryan yang itu? Hoh! Yang benar saja!" ucap Monica sangsi.
Bukannya tidak mempercayai ingatan Martha yang pastinya lebih kuat dan lebih dapat dipercaya dibandingkan dirinya. Namun kenyataan bahwa pria itu sekali lagi menjadi penolongnya dengan sangat kebetulan dan juga begitu tidak terduga membuat Monica benar-benar sangat sulit untuk percaya.
Tidak ingin meyakini dan tidak berpikir bahwa ucapan Rayan ketika masih kecil untuk akan selalu menjadi penolongnya terpenuh seiring berjalannya waktu dan ketidaksengajaan yang terus terbendung.
Martha kembali menjelaskan beberapa hal.