"Lalu bagaimana dengan Evan,bagaimana kisahmu dengan dia..."Rupanya Reno masih penasaran akan Evan yang Reno rasa terlihat menyukai Lina.
"Kalo Evan itu temen sekelas aku waktu SMA disini,tapi karna aku disini cuma satu tahun jadi aku tak punya cerita banyak dengan dia.Kakak tau dia itu dulu sering nutupin ketampanannya dari muka umum karna merasa terganggu dengan cewek cewek yang selalu mengekornya."Lina bercerita dengan penuh semangat dipenuhi senyuman diwajahnya yang membuat Reno menyesal meminta Lina untuk bercerita.
"Dulu dia itu pake kacamata yang tebal,baju yang sangat rapih bahkan terkesan cupu,orangnya pendiem dan sekali bicara ketusnya minta ampun."Sambung Lina.
"Lalu dengan penampilannya sekarang bagaimana kamu bisa mengenali dia lagi."Reno mengalahkan rasa tak sukanya dengan rasa penasarannya.
"Aku bertemu dia lagi beberapa bulan sebelum aku menikah dengan kakak,mungkin lebih tepatnya empat bulan sebelum aku menikah,aku bertemu dengan dia sama seperti aku bertemu dengan kaka."mendengar itu Reno jadi teringat masa masa dirinya bertemu dengan istrinya pertama kali.
Reno bertemu dengan Lina disebuah mall dikota Bekasi,Reno biasanya mengajak pacar nya setiap minggu kesana,karna satu alasannya.Menurutnya Bekasi cukup jauh dari rumahnya dan kemungkinan untuk bertemu dengan orang yang ia kenal sangat sedikit.Reno menjadi seorang playboy bukan untuk pamer jika dia bisa meluluhkan banyak hati wanita,tapi dia punya alasan tersendiri melakukan itu.
"Ya aku pun bertemu lagi dengan dia ketika aku bekerja di mall itu,bedanya dia selalu datang sendiri berbeda dengan kakak yang selalu bergonta ganti cewek tiap datang kesana."Lina berkata dengan sedikit menyindir dan Reno tak suka dengan itu.
Dia tak suka Lina mulai membanding bandingkan dia dengan temannya itu.
"Evan yang mengenaliku lebih dulu,mungkin karna wajah dan penampilanku tak banyak berubah dari dulu.Beda dengan dia yang berubah sangat drastis."Lina bercerita dengan terus memasukan cemilan kedalam mulutnya.
"Dulu sedekat apa kamu dengan dia,apa kalian pernah pacaran."tanya Reno.
"Nggak,tapi kita cukup dekat untuk seorang teman.Dia tau aku bagaimana dan aku tau dia dimasa lalu bagaimana,walaupun sekarang dia tak banyak berubah tapi tetap saja melihat perubahannya yang luar biasa,aku cukup kaget."Lina menceritakan semua itu pada Reno karna Lina merasa Reno bukanlah suami dia yang sebenarnya,jadi dia berani.Toh dia hanya bercerita tak seperti Reno yang melakukan aksinya didepan mata.
"Lalu bagaimana hubungan kamu dengan dia setelah pertemuan itu."Reno menelisik lebih dalam,mengingat Evan yang jelas jelas sangat tertarik dengan Lina dan istrinya sekarang bercerita dengan penuh semangat menceritakan kisahnya dengan Evan.Sebenarnya Reno tak suka itu ada sedikit amarah dalm dirinya yang entah kenapa.
"Ya seperti hubungan teman dekat,aku mengganggapnya hanya teman tapi dia berbeda."pernyataan Lina membuat tebakan Reno benar akan Evan yang menaruh hati pada istrinya.
"Berbeda,bagaimana maksudmu.."Reno berpura pura tak mengerti.
"Dihari aku mendatangani kontrak dengan kakak,dan pada hari itu juga Evan datang melamarku kerumah.Aku tidak tau sejak kapan dia begitu akrab dengan keluargaku.Hari itu aku sangat syok.Dia yang tak pernah berbicara apa apa tentang perasaannya selama empat bulan itu,tapi dia datang kerumah langsung turut membawa orang tuanya."terlihat jelas diwajah Lina ekspresi nya berubah dari yang tadi dengan ceria menceritakan semuanya,sekarng terlihat sedikit muram.
"Apa dia melamar kamu..."ternyata kenyataan yang ada jauh dari tebakan Reno,yang ia pikir Evan hanya menyukai istrinya sebagai kekasih ternyata meleset jauh.
"Iya dia melamarku,aku yang semenjak menyepakati kesepakatan dengan kaka terus mengabaikannya dan dia bilang dia tak suka dengan itu,makannya dia datang melamarku begitu dia merasa aku menjauhinya bahkan hanya untuk beberapa hari saja.Dia gila sih menurutku."Lina tersenyum datar.
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya."Reno menatap Lina serius.
"Ya aku tolak,tapi syukurnya penolakannku bisa diterima dengan baik oleh pihak Evan maupun keluargaku setelah aku bilang aku mencintai orang lain dan besok calon suamiku akan datang melamar."Lagi lagi Lina tersenyum datar.
"Mmm andaikan ya Lin,andai yang datang lebih awal melamarmu adalah dia apa kamu akan menerimanya."Reno bertanya serius.
"Entahlah aku tak tau,pada saat itu aku masih bingung akan perasaanku sendiri.Berteman dengannya saja banyak yang aku pikirkan.Kedaan status sosial kita yang sangat jauh berbeda,membuat aku jadi peebincangan banyak orang disekitarku.Lalu bagaimana jika aku menjadi istrinya,entah apa yang akan aku dengar dari mereka."ucap Lina jujur.Dia memang tak suka menjadi pusat perhatian dan kedekatannya dengan Evan salah satunya.
"Kenapa kamu harus mendengarkan orang lain,dan terkadang orang yang berada pun berteman dengan seseorang yang jauh dibawah mereka tanpa pernah memikirkan statua sosial mereka.Banyak kok dari mereka yang menjalin hubungan dengan tulus."Reno memberikan pandangannya.
"Aku tau Evan itu tulus kok.Dia orang yang baik dan dia bukan orang yang melihat orang lain dari status sosialnya.Tapi untuk menjadi orang yang pantas disampingnya itu sulit,aku harus merombak semua hal yang ada didiriku.Kakak tau dalam hal makanan saja aku dan Evan sudah jauh berbeda,mungkin Evan bisa menerima diriku apa adanya tapi bagaimana yang lain."Ucapan Lina terdengar seperti ungkapan penyesalan ditelinga Reno dan dia tak suka itu.
"Lalu bagaimana dengan aku,mengapa kamu menerima aku dengan mudahnya.Ya aku pikir status sosialku sama dengan Evan,dan bahkan aku hanya orang asing yang tiba tiba datang kekehidupanmu yang tak terikat dimasa lalu."Reno menanyakan hal yang sungguh ingin ia ketahui.
"Karna kakak menawarkan pekerjaan untukku,bukan melamarku.Kakak tak meminta ku seperti Evan yang memang menginginkanku ada disampingnya sebagai seorang permaisuri.Bersama dengan kakak aku tak harus bersusah payah menyesuaikan diri dengan kehidupan kakak yang memang sangat jauh berbeda denganku,aku hanya perlu menyesuaikan diri hanya sewaktu waktu,dan menurutku itu tak sulit ketimbang aku harus menyesuaikan diri setiap hari."Penjelasan dari Lina memang ada benarnya,walaupuan dia terikat kontrak yang tak banyak menguntungkan dirinya tapi dengan kebebasan yang Reno berikan dengan tinggal ditempat yang jauh dari orang tua dan orang orang terdekatnya membuat Lina bebas dan kepulangan Reno yang jarang membuat Lina tak merasa dia sudah menjadi seorang istri.
Tapi mungkin keadaan sekarang akan berbeda dengan dulu,karna dia akan tinggal bersama dengan Reno setiap hari.
Tapi itu bukan hal yang sulit untuk Lina karna Lina tau hubungannya dengan Reno takkan bisa menjadi hubungan asmara yang sebenarnya.
"Lalu apa setelah penolakan itu kamu masih berhubungan dengan dia..."Reno menanyakan satu pertanyaan terakhir.
"Nggak,bahkan aku baru bertemu dengan dia lagi hari ini sejak hari dimana aku menolaknya."Lina berkata jujur karna dari hari Evan melamarnya seminggu kemudian dia menikah dengan Reno.
Mendengar itu ada banyak pertanyaan dibenaknya tentang Evan.Jika Lina sudah tak berhubungan dengannya darimana Evan tau Lina sebelumnya tinggal di Bogor dan tau jika Reno yang menjadi suaminya,apalagi tadi ditaman tak mungkin Evan begitu mengenali Lina dari jauh apalagi keadaan taman yang cukup gelap.