"Kakak bertanya soal kekasihku?" tanyanya berusaha sopan dan polos.
Reihan sudah mengangguk.
"Aku hanya ingin tahu apa benar yang mereka katakan. Kau sudah punya kekasih?" tanya Reihan dengan amat penasaran. Reihan masih ingat bagaimana Steylla masih menyimpan gelang pemberiannya.
Pembicaraan mereka saat itu jelas masih belum selesai karena Reihan masih ingin bertanya banyak dan mengetahui banyak.
"Benarkah kau sudah punya kekasih? Lalu kenapa kau masih menyimpan gelang dariku? Hal itu bukan karena kau masih memikirkanku?" seru Reihan sembari menatap Steylla dengan dalam.
Steylla kehilangan kata-katanya untuk membalas. Reihan tentu sengaja ingin memancingnya untuk mengatakan sesuatu.
Steylla merasakan perasaan berkecamuk. Ia kemudian tersenyum tipis.
"Ya. Itu benar," ungkap Steylla singkat. Reihan nampak kecewa. Reihan langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam saku bajunya.
"Kau yakin?" tanyanya sembari memainkan ponselnya berputar pelan di atas meja mereka.