"Huuh, akhirnya sampai…" suara Oma terdengar.
Aruna buru-buru menyelesaikan gerakan tangannya memoles bibir dengan lipstik warna orange segar.
Aruna pikir dirinya yang pertama kali di lihat, minimal di tanya keadaannya setelah operasi persalinan panjang.
Apakah dia baik-baik saja atau sudah kah dia pulih? kenyataannya bahkan dua pasang mata tua itu tak meliriknya sama sekali. bibir orange yang di poles segar —dengan susah payah— seperti tiada arti, yang mereka tatap dan pertanyakan bukan dirinya melainkan bayinya.
Mungkin begitulah hidup di keluarga yang minim anggota. Dan hampir dinyatakan mustahil menghasilkan keturunan. Aruna menghibur dirinya.
menatap perempuan tua yang lekas merebut bayi kecil bermata biru dari pelukan ibu Gayatri. seperti hendak menelannya bulat-bulat oma sukma layaknya perempuan muda yang gemas pada boneka dan sesekali berusaha memeluk dan mencium bayi berkulit tipis dan mudah merengek tersebut.