Ketukan pintu menyeruak, sayangnya bukan Juan yang keluar dari kamar yang didatangi Vian. Melainkan seorang dari arah belakang Vian. Herry hadir menyentuh bahu Vian. Untuk itu Vian menyerahkan benda berwarna hijau bolot tersebut kepada Herry.
Kamar Herry terletak dekat di samping ruangan Juan.
"katakan padanya, dia berhutang kepadaku, karenanya aku...," mendesah, "sudahlah," lalu melenggang pergi.
"Hai tunggu," Herry membawa benda itu di tangannya, "apakah kamu tidak ingin menitipkan pesan? dari mana benda ini berasal?"
"Sepertinya tidak perlu," Vian percaya, Juan pasti tahu siapa yang mengirim benda itu untuknya.
***
Dan kini ketika Benda berwarna hijau tersebut telah sampai di tangan orang yang dituju.
Lelaki itu lekas membawanya dalam ruang kesendirian. Tak ada yang bakal menitipkan sesuatu padanya kecuali kekasihnya Syakila.