Dia yang sedang menikmati hujan air hangat, tengah merajut komunikasi panjang dengan dirinya sendiri. Menemukan sebuah keyakinan yang belum pernah ia dapati sebelumnya. Keyakinan bahwa kehidupannya tak akan bisa jauh dari gadis yang beberapa menit lalu menatapnya melalui pantulan maya pada bentangan kaca.
Mata itu menatapnya dengan cara berbeda pagi ini.
Hatinya berceloteh dan dia menemukan rasa riang yang aneh. Tapi lelaki tersebut sangat suka dengan rasa ini. Memendam sesuatu dan meyakini bahwa hidupnya telah cukup punya alasan untuk terus dijalankan membuatnya bahagia.
'Mungkin ini seperti bahasa cinta Matahari ke bumi' lelaki bersurai pekat keluar dari ruang shower dengan dentuman hati dan rajutan-rajutan ungkapan jiwa yang unik. Netra hitam legamnya mendapati gadis kurus sudah berganti baju, duduk di depan cermin menghias dirinya dengan satu tangan. Spontan, langkah kakinya tak mampu menambah jangkah. Mengamati dan berdebar.