[kenapa kamu tidak meneleponnya sendiri?] Ini Suara Herry, percakapan dengan Jav masih berlanjut.
[Andai aku bisa,] desah Jav bernada kalut, [Dia tidak mengangkat teleponku]
[oh.. sama, tenang saja aku sedang mencoba menuju pintu kamarnya] Herry berjanji lekas menghubungkan Jav dengan Mahendra.
Di tempat lain Jav masih membeku dalam kebingungan, apakah kecelakaan antara dirinya dan putri bungsu Baskoro perlu disampaikan pada keluarga-nya ataukah disembunyikan sementara waktu sampai tuannya memberikan sebuah solusi yang berarti.
***
Di dalam ruangan tetua Wiryo melebarkan matanya, kemarahan telah membakar jiwanya. Dia tak pernah melepaskan kalimat bersuara keras kala menghadapi masalah, akan tetapi keteledoran Andos kali ini melewati batas.
Dua pemuda yang berdiri di belakang sekretaris yang tengah di hakimi tuannya, salah satu dari pemuda tersebut mengundurkan diri, dia yang mundur mencoba memeriksa siapa yang membuat suara di luar ruangan.