Dokter dengan rambut campuran Antara Hitam Dan putih kini duduk di meja kerjanya, memperhatikan alat perekam suara. Sesaat kemudian tangan itu memencet sesuatu dan kembali mendengarkan wawancara yang barusan dia jalankan bersama Mahendra.
Ada ingatkan yang turut terbang menuju masa lalu.
"kalau kamu dipukul apa yang akan kau lakukan?"
"akan aku balas,"
"Jawab lebih keras!!,"
"Aku membalasnya,"
"Bruak," ingatan Diana mendapati seorang pelatih menendang dada lelaki kecil.
"Sakit tidak?!" tanya tubuh kekar yang baru saja mempertontonkan tendangan.
"sekarang tendang aku dengan cara yang sama, sampai merasakan rasa sakit yang kau rasakan, kalau perlu lebih dari tidakkanmu,"
"Apa tidak masalah!" lelaki kecil bertanya dengan ragu-ragu.
"Itu namanya membalas! Mengerti!"
"didikan macam apa ini?" suara Diana ketika rambutnya masih memanjang hitam.