Tak ada yang pernah mengerti, apa yang tertuang pada kertas putih di dalam amplop coklat. Yang pasti, kini Aruna mengikuti setiap langkah dan kalimat permintaan yang terucap dari putra kedua keluarga Barga. Andai gadis ini melengkapkan motivasi untuk mempertahankan dan mementingkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri, alias egois.
Tentu Aruna tak akan membiarkan Rey mendandaninya sesuka Hati, "Apakah laki-laki dengan kelas ekonomi sepertimu memang punya kecenderungan suka mengatur?"
"Maksudnya??" Rey belum terkoneksi, dia sibuk memilih dan memilah padu padan apa yang cocok untuk Aruna.
"Mengapa aku harus merubah penampilanku?"