Esok harinya karena mendengar anak varun dan zia sedang sakit,leo dan riska kerumah varun dan zia,tak lupa riska memberi kabar pada Rehan kakaknya,dan rehan pun memberi tahu kepada orang tuanya.
Tak butuh waktu lama mereka semua suda terkumpul pagi-pagi di rumah varun dan zia untuk menjenguk ziva.
"kenapa kamu harus memberitahu kepada ibu,ayah dan ka rehan ris.omel zia pada riska.
Bukannya zia tak suka semua keluarga datang,hanya saja zia merasa tak enak hati suda membuat mereka harus menunda pekerjaan mereka.
"oh zia ku sayang,kamu ngomel mulu,entar cepat tua loh.goda riska sambil tersenyum ke arah zia.
zia menarik napas kasar,percuma berdebat dengan sahabatnya itu yang tentu saja tak mau mendengarkannya.dan juga zia tak mau bicara ceplas ceplos lagi seperti semalam yang membuat dirinya malu stenga mati.
zia dan riska sedang di dapur untuk menyiapkan sarapan bersama dengan bibi.
Ibu riska masuk kedapur menghampiri mereka.
"Zia,,,ibu,ayah dan ka rehan mau pulang.ibu riska tersenyum hangat kearah zia.
"Loh bu,,ko ibu uda mau pulang sih? kan kami baru mau menyiapkan sarapan.kata zia sedikit kecewa.
"Maaf sayang,ka rehan ada telfon mendadak dari kantornya.makanya ayah dan ka rehan udah mau ke kantor,ucap ibu riska membelai pipi zia.
"Baik lah,,,zia antar kedepan ya,.aku antar ibu dulu ya ris.
riska hanya mengangguk tersenyum dan mencium pipi ibunya.zia pun mengantar ibu angkatnya itu ke depan rumah.
"Bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut ya ka,kata zia pada rehan.
"Iya,,,bilang varun,ka rehan,ibu dan ayah udah pulang ya,katakan ada urusan mendadak.kata rehan."Oh iya,,ziva di perhatikan baik-baik,awas kalau ziva sakit lagi.nasehat rehan sambil mengusap puncak kepala zia.
zia mengangguk tersenyum kearah rehan dan orang tua angkatnya.
"Kami pulang dulu sayang,,pamit ayah rehan ramah.
"Iya yah,,,hati-hati di jalan.
merekapun pergi meninggalkan kediaman varun dan dan zia. zia pun masuk kembali kedalam rumah.
zia melihat leo yang sedang asyik bermain bersama ziva dalam gendongannya si ruang tengah.zia juga melihat varun yang baru saja turun yang sudah rapih mau berangkat kekantor.
varun melihat zia dan menghampiri zia,kemudian mengecup kening zia,leo memperhatikan varun dan zia sambil tersenyum.
"Tuh ziva,lihat ayah dan bundamu,mereka selalu romatis saja.ziva di abaikan ya.ziva sama pipi leo dan mimi riska aja ya.kata leo jahil berbicara kepada putri kecil varun dan zia,yang tak mengerti sama sekali.ziva hanya tertawa sambil memegang wajah leo dengan tangan mungilnya.
zia tertawa kecil mendengar perkataan leo,dan varun menatap malas ke arah leo sambil merangkul bahu zia.
"oh iya sayang,,Rehan,ayah dan ibu ke mana? tanya varun yang tak melihat mereka semua.varun sudah bertemu mereka semua sebelum varun meninggalkan mereka karena dia harus bersiap untuk kekantor.
"Uda pulang ka,,ka rehan dan ayah ada urusan penting katanya,makanys buru-buru pergi.jelas zia melihat varun di sebelahnya.
varun hanya manggut-manggut.
"Ayo kita sarapan,,panggil riska yang menghampiri mereka.zia mengambil ziva dari gendongan leo,merekapun menuju ke ruang makan.
zia memberi makan putrinya yang berada di pangkuannya dengan makanan bayi.sesekali varun membantunya,sambil bercanda dengan putri kecilnya itu di meja makan.Leo dan riska tersenyum melihat kebahagiaan sahabat yang sudah seperti keluarga mereka.
"Ka,,,,zia dan ziva boleh ikut ke kantor? uda lama kami ngga ke kantor kaka.uda kangen dengan kariyawan ka varun.
zia dan putrinya memang sering ikut ke kantor varun untuk jalan-jalan,dan sudah hampir sebulan zia tak ke kantor suaminya itu.
"iya sayang,,,kapanpun kalian mau ikut aku akan senang di temani istri dan anakku.
leo dan riska hanya geleng-geleng kepala sambil terus menyantap sarapan mereka.
"Kalian harus antarin kami berdua ke bandara entar malam,awas saja kalau kalian tak mengantar,kata riska sedikit mengancam.Leo dan riska sudah mau ke singapur karena pekerjaan leo.
"kami akan mengantar kalian,tenang saja.kata varun santai,merekapun melanjutkan sarapan sambil mengobrol.
*****
"Oh iya ka,,,pa roy kapan balik dari kampungnya? tanya zia.
mereka sedang berada di dalam mobil menuju kantor varun,mba tuti pun bebi sister ziva di ajak.
"Katanya minggu depan sayang.jawab varun sambil melihat sekilas zia dan putrinya,dan vokus menyetir.
zia hanya maggut dan tetap vokus pada ziva yang ada di pangkuannya.
Mereka sampai di kantor varun dan semua kariyawan menyapa hormat pada varun dan zia.kariyawan di kantor varun sudah sangat akrab terhadap zia karena sikap zia yang sangat ramah terhadap mereka semua.Berbeda dengan bos mereka varun yang tetap bersikap dingin kepada kariyawannya.
"Selamat pagi pak varun,,selamat pagi bu zia.sapa resepsionis yang bernama caca,"pagi dede ziva.kata caca lagi.
"Pagi mba caca.balas zia ramah tersenyum ke arah resepsionis itu.sedangkan varun bersikap cuek tak membalas.
kadang para kariyawan itu berpikir tentang sifat bis meraka yang tak beruba sama sekali,tetap dingin,cuek,dan tegas.tapi berbeda kalau berhadapan dengan istrinya,semua sifat keras bos mereka itu hilang.
"Oh iya sayang,aku ada miting penting,kamu dan ziva nunggu di ruangan aku dulu ya.kata varun melihat ke arah zia yang sedang menggendong putrinya,dan juga zia yang sedang bicara pada caca.
"Engga ah,,,zia mau di sini dulu ka,zia mau ngobrol dengan mba caca.ucap zia melihat ke arah caca.
varun ikut melihat ke arah resepsionisnya itu dengan datar,melihat bosnya menatapnya caca menundukan kepalanya.
"Baiklah sayang,aku keruangan ku dulu,kalian jangan ke mana-mana,mba tuti temani mereka,kalian semua perhatikan anak dan istriku,perintah varun pada sekuriti yang berada di ruangan itu.
penjaga itu mengangguk patuh atas perintah atasannya.
😘😘😘😉😉😉😊