Tải xuống ứng dụng
59.15% Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 84: Canggung Sekali

Chương 84: Canggung Sekali

Didalam mobil suasana menjadi sangat canggung, Raihan yang menyetir mobil, Kirana duduk disebelah nya, sedangkan Deska dan Lidya duduk di kursi penumpang. Ke-4 nya hanya saling diam tak berani membuka pembicaraan. Handphone Kirana berdering memecah keheningan.

"assalamualaikum" ucap Kirana menjawab telpon nya.

Karena suasana yang hening suara sang penelpon Kirana pun terdengar sayup sayup

"mama, Raka lagi direstoran kesukaan Raka sama papa"

"ohh iyaa, ya sudah makan yang banyak yaa jagoan mama" ucap Kirana hangat

"iyaa maa, dadaaa"

"iyaa sayang daaaa" "assalamualaikum"

"waalaikum Salaam maa"

Telpon pun terputus. Kirana pun tersenyum lebar mendapatkan telpon dari anak nya, namun hanya sesaat. Raihan hanya menyetir dengan tenang dan sesekali melirik ke arah Kirana.

Mereka pun tiba di restoran, sebuah restoran mewah makana Prancis.

Dengan takjub Lidya memandang ke arah restoran itu. "Ayok Lidya masuk" ucap Deska menyadarkan Lidya "ehh iya" sahut Lidya seraya tersenyum malu.

Raihan dan Kirana sudah masuk terlebih dahulu.

"mbaa, emang sering yaa ikut boss makan begini" tanya Lidya sedikit berbisik ke Deska. Deska diam hingga mereka tiba di meja mereka.

"Kita duduk disini" ucap Deska menghentikan langkah Lidya. Ya Lidya bermaksud melangkah terus mengikuti Kirana dan Raihan namun dia tak bermaksud begitu dia kira akan semeja dengan mereka, namun ternyata mereka duduk dimeja yang lain. Lagi lagi Lidya tersenyum malu.

"santai aja mbaa, nggak usah malu begitu" ucap Deska seolah tau sikap Lidya. "heheh, saya baru pertama kali kemari, sebenarnya mba Kirana juga sering ajak saya keluar tapi nggak semewah ini" jujur Lidya. "hehee, ini mah memang bagi kita luar biasa mba, tapi bagi boss kaya mereka , ini mah biasa banget" ucap Deska. Mereka pun saling tersenyum. "maaf yaa mba, saya kira mba dingin kaya Pak Raihan" sahut Lidya, "hehee, kalau saya sedingin boss mungkin dia jatuh cinta sama saya" sahut Deska ambigu "hehehe mba bisa aja" sahut Lidya tertawa bingung "iyaaa, masa kamu nggak paham sihh maksud boss saya ngajak atasan kamu makan siang disini" sahut Deska kembali menyadarkan Lidya, mereka pun secara bersama menoleh kearah atasan mereka. Tentu Lidya kaget bercampur senang. "mba Kirana, emang memiliki aura yang bersinar , mampu membuat setiap pria jatuh cinta padanya, tapiii",, ucap Lidya menggantung ucapan nya. "mereka sama sama terlihat dingin Lidya, benar kan" sahut Deska tepat sasaran, Lidya pun hanya merespon dengan anggukan yang cepat dan yakin,, "Pak Raihan itu aslinya nggak sedingin itu Lidya, tapi yaa tentu nggak semua orang tahu, saya sudah bekerja 3 tahun dengan nya, ,dan saya cukup hafal semua ekspresi nya , sejak pertama melihat mba Kirana saya melihat tatapan hangat yang selama ini itu hanya terjadi jika dia menatap Nyonya Priska Kaviandra 'mami' nya, sedang ke seluruh wanita semua dingin, dingin banget" cerita Deska. "sama donk sama mba Kirana juga gitu,,, mba Kirana juga hangatnya sama anak nya aja" sahut Lidya , dan mereka pun saling melempar senyum yang sedikit di tahan , takut jika ketahuan atasan mereka.

"tadi anak kamu yang nelpon"? ucap Raihan memecah keheningan di meja Kirana dan Raihan.

"iyaa" sahut Kirana singkat.

"dia punya handphone"? , tanya Farhan

"papa nya yang memberikan nya" jawab Kirana

"ohhh, gitu" sahut Raihan

"...." Kirana

"umur anak kamu berpaa tahun?" tanya Raihan

"5 tahun lebih" jawab Kirana

"anak seusia itu apa tidak terlalu dini memakai handphone?" tanya Raihan

"dia hanya menggunakan nya untuk telpon dan beberapa game biasa, ada adik dan ibu ku yang mengawasinya," jawab Kirana

"kalau telpon kenapa tidak ke Handphone mu saja?" tanya Raihan

"karena dulu aku tak pernah mau menerima telpon dari nya, tapi aku juga tak bisa bersikap egois , jadi ku rasa dengan begitu win win solution" jawab Kirana.

"kau benar benar berubah" sahut Raihan penuh makna.

"..."

Obrolan mereka terhenti karena makanan dan minuman mereka datang.

Kirana melihat kearah Deska dan Lidya yang juga sudah siap untuk menyantap makanan mereka.

"kenapa melihat mereka?" tanya Raihan

"ohh, tidak aku sempat khawatir, aku pikir Lidya akan merasa canggung" sahut Kirana

"sekretaris ku tak sedingin diri mu" sahut Raihan

"pantes kau terlihat nyaman setiap kali dengan nya" ucap Kirana datar. 'apa harus memuji nya seperti itu' batin Kirana.

^^^^^^°°°°°°°°^^^^^^

Cemburu nggak tuh, aduhh masih jauh,,,

Penasaran kaannn,

makanya, Like, tulis ulasan kalian dan vote yaa 🙏 🙏

happy reading guys 😍😍☺️☺️


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C84
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập