Earl bergeming. Membuat Arthur yang harus menggeser bokongnya untuk mendekat ke arah Earl dan memeluk kepalanya. Membiarkan Earl menangis sejenak. Memang menyakitkan jika diperlakukan seperti itu.
Jika itu Arthur ia tidak akan ambil pusing untuk menangis, sudah jelas Arthur akan mengirimkan orang itu ke neraka. Sekitar lebih dari tiga puluh orang yang menyaksikan bagaimana Earl dipermalukan. Jika saja Arthur membuka semua jati diri Earl yang sebenarnya, mungkin Lauren sudah mencium sepatu Earl karena ulahnya.
"Kau ingin aku kirimkan dia kembang api ke apartemennya?" Earl yang menangkap maksud Arthur dengan gemas menyikut perut Arthur. Bercandaan Arthur candaan garis keras yang sudah bisa terjadi jika saja lelucon yang ia maksudkan berkaitan dengan hal-hal terorisme. Earl mengangkat kepalanya setelah ia menghapus air matanya.
"Kau teroris sial. Jangan macam-macam!" Arthur tersenyum jahil.
Hola manteman, maaf yaa saya ngantuk banget kemarin. Kecapean sekarang drop duh...
Ini sudah saya edit yaa. Pelan-pelan saya ketik buat up.
Sebenernya karena kemarin sedih bgt sih liat perkembangan novel ini gak terlalu bagus responnya dari pembaca lain. Padahal saya sudah crazy up lho...
Diluar ekspektasi sebenernya hahaha kalian membuatku down
Tapi gpp, aku akan tetep semangat untuk pembacaku yg setia-setia ngasih power stone.
Teh Nantie, Nurul_wahyuni, Eli_eli, Novelita_Sinaga, Ode_Ray, cahayasugi, Mia_W, siska_talenta, ingkacs, ratih18, insah, humayratul_wardah, Lismarda_Lina, Your_Ex, Hana_Hanayuki
Dan yg lainnya yg tdk bsa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih banyak...
Kalian penyemangat sekali. Readers tersayang hahaha