"Ma, idung aku mampet" ucap seorang bocah lelaki kecil. Dia menunjukkan hidungnya pada ibunya.
Luna, baru saja selesai muntah. Kepalanya terasa berat sekali. Kehamilan yang ketiga ini terasa jauh lebih berat dari dua kehamilan sebelumnya.
"Mampet? Kamu demam?" Tanya Luna pada anak keduanya, Rayi. Kembarannya Raya berdiri disamping Rayi dengan wajah khawatir, Luna bisa tahu pasti bocah kembarnya ini berulah lagi. Luna memegang dahi anak keduanya, tidak panas sama sekali. Dia baru saja meninggalkan kedua bocah ini ke kamar mandi karena muntah.
"Enggak demam Ma, tapi mampet" ucap Rayi lagi, dia menunjuk ke arah lubang hidungnya sebelah kanan.
sesuai janji
up ttg Erick dan Luna ya
jgn lupa dukungan batu kuasa dan komentarnya ya
semoga suka
happy reading