Erlina menyeka air matanya. Dia kesal setengah mati. Mengapa Todi harus meminta maaf. Kalau boleh jujur, permintaan Todi tadi memang membuat hatinya sedikit goyah. Erlina lebih senang Todi yang tidak perduli dengannya, seperti dulu, sehingga dia lebih mudah bersikap benci kepada Todi. Setelah berhasil menenangkan diri, Erlina mengambil ponselnya. Dia baru sadar kalau belum menelpon ibunya sama sekali.
"Halo" sapa Erlina.
"Lina.." balas Mama nya.
"Ma.. mama lagi dimana?" tanya Erlina lagi, dia khawatir kalau mamanya terkejut nanti bila mendengar kalau dia sedang ada di rumah sakit.
"Masih di rumah Tante kamu sayang, kenapa? Kamu suaranya kaya abis nangis Lin?" tanya Mama Erlina dengan nada cemas. Sudah tiga hari ini dia tidak menanyakan kabar anak perempuan satu-satunya, karena sibuk dengan proyek adiknya.
"Ma..Lina..Lina dirawat ma," ucap Erlina dengan ragu-ragu.
"Ya ampun Lina, kenapa kamu nak? Mama kesana sekarang ya," balas Mama dengan cepat.
selamat pagi
semalam aku tuh baca komen2 kakak2 yang sebel sama Todi, beneran lucu2..makasih ya kak buat komen2 dan sarannya, jujur komen kalian bikin aku tambah semangat.. (. ❛ ᴗ ❛.)
chapter ini tak kasih yang romantis dikit biar ga pada esmosi..hehe
up selanjutnya nanti malam ya, abis kerja aku nya mau ke luar kota, jadi diusahakan segera sayang2 ku
jgn bosen kasih bintang dan batu kuasa ya kak ෆ╹ .̮ ╹ෆ