"Hahahaha ... Apa kamu takut kalau aku jatuh cinta pada mereka? Atau jangan-jangan kamu cemburu ya? Tenang saja, Aku kesini bukan untuk mencari pacar. Tapi, untuk belajar. Terlebih kau ini sudah memiliki cinta dihati ku yang tidak akan pernah aku khianati. " Jawab Qiano sambil terkekeh.
"Hahaha ... Kamu terlalu kepedean. Bagaimana mungkin aku cemburu padamu. Itu kan hak kamu untuk memiliki pacar yang seperti apapun. Aku sih hanya bisa mendo'akan yang terbaik buatmu." Kata Qiara yang mulai menyangkal apa yang seharusnya tidak keluar dari mulutnya.
"Tapi, kalau boleh tau, siapa wanita yang kamu cintai itu?" Sambung Qiara dengan hati yang deg-degan. Ia mulanya tidak ingin bertanya, tapi ia tidak bisa menahan rasa penasarannya.
"Dia teman sekaligus musuhku. " Jawab Qiano yang masih menggunakan ungkapan yang lain. Karena ia ingin Qiara menebak sendiri.
"Kamu lagi apa sekarang!"Tanya Qiara yang berusaha mengalihkan pembicaraan.