Waw..., wajah mama begitu serius. Sungguh menyeram kan aura di sekeliling yang tadi bersahabat berubah seketika bentar beraura dingin sekali dan kadang sangat panas. Untung saja aura ini tidak sedingin si devil itu.
Sambil berjalan menuju di rumah aku hanya melihat ke sekeliling menebak-nebak apa lagi yang akan terjadi di rumah, tak berani untuk melihat wajah mama dan kami hanya diam tanpa ada satu pun yang ingin di katakan oleh kami.
Ah...,pintu rumah sudah terlihat. Pintu sudah di buka oleh mama ,aku takut mau pulang padahal tadi aku benar-benar ingin pulang. Aku masih berdiri di depan gerbang sambil memengang pagar rumah , menunduk dan melihat pagar itu. Apa pagar ini bisa melindungi ku ya? Apa kah kuat?sambil mengetok-ngetok pagar yang terbuat dari besi itu dan mulai mengigit mencoba sekuat apa pagar ini.
"Kau kenapa belum masuk? Cepat masuk!!!"
"Kaki ku lengket ma"
" Apa yang kau katakan? Cepat masuk ke dalam"
"Hmm..., baik lah"
Tapi kaki ini saja tau kalau didalam itu sangat berbahaya sampai-sampai tak mau bergerak sama sekali, sambil menatap keatas melihat rumah yang berdiri di depan mata ku ini. Sungguh mirip sekali rumah hantu, di mata ku ini rumah seolah-olah bergerak ke kiri dan kanan dengan aura hitam di sekeliling rumah. Sambil menunduk dan mengeleng-geleng kan kepala ku dengan pasrah aku masuk ke dalam rumah dengan memaksa kaki ini bergerak mengangkat kaki kiri ku dengan bantuan tangan ku benar-benar berat. Setelah dengan susah payah akhirnya aku memasuki ruangan tamu ku ini
Baru saja kaki sebelah ku sampai di ruang tamu suasana di ruangan ini langsung menyerang tubuh ku. Tapi aku tetap melangkah masuk dan melihat isi ruangan.
Jreng...jreng... aku benar-benar tak menyangka " APA-APAAN INI!!!!!" Teriak ku
" Ya...., mama kan tidak tau kau kenapa tiba-tiba saja mama dapat telp dari kantor polisi. Ya..., pertama mama kira mungkin kamu berkelahi dengan wanita memperebut kan pria tampan. Hampir saja membuat tulisan selamat atas kemenangan mu tapi siapa sangka berita ini lebih mengejut kan kau lupa alamat rumahmu yang kau tinggalin selama 2 tahun ini. Walau selama 6 tahun kau tinggal di New York bukan berarti kau harus lupa dengan rumah mu sekarang kan? Ya... jadi karena mama kira kamu sakit jadi mama undang semua dokter terhebat datang ke sini. Lihat ini" Sambil menarik tangan Jeclyn ke sebuah ranjang
" Mama benar-benar gila , sampai ranjang rumah sakit dan semua alat-alat rumah sakit ini untuk apa? Dan apa ini? Tulisan selamat tinggal kehidupan ku? Mama kira aku akan mati? Benar-benar gila!!!! Mama seperti nya senang sekali sampai-sampai mungkin pesta pemakaman ku sudah direncanakan!!!"
"Kau juga salah kenapa membuat kekacauan dengan datang kekantor polisi. Kalau kau ingin di jemput kau kan bisa menelpon dam mobil-mobil mewah kita kan bisa menjemput mu" kata seorang lelaki yang datang dari arah dapur dengan membawa gelas berisi minuman blueberry.
"Anak kecil jangan ikut campur, kerjakan PR mu dan segera bersih kan diri mu. Baru 4 tahun sudah pintar sekali bicara" Mendekati adik kecil sekaligus adik satu-satu nya ini dan memain kan rambut nya dan mengacaknya
" Aku tidak akan membiar kan kau memain kan rambut ku lagi. Setelah besar pasti aku balas. Pasti!!!!"
"Hm..., kau menggunakan minyak rambut itu lagi? Sudah ku bilang itu tak cocok dengan mu. Datang ke kamar ku aku akan memberikan yang cocok untuk mu. Ah... , satu lagi tolong bubar kan semua. Bilang kalau aku belum mau mati"
" Kalian sudah dengar kan nona muda kan jadi tolong bubar" Kata seorang wanita tua yang menggunakan seragam rumah tangga dia adalah kepala rumah tangga dirumah Jeclyn.
Siapa sangka Jeclyn berasal dari keluarga kaya karena sosoknya yang sederhana. Jeclyn menolak di antar jemput oleh supir pribadi dan mobil mewah nya yang sangat mencolok itu. Dan dia tak pernah membawa teman kerumah nya kecuali Sendy teman nya dari kecil teman pertama semenjak pindah ke kota ini.
Bisa gila juga kalau punya keluarga begini, lihat saja mama ku. Tadi nya aku kira kalau aku bakal di marahin habis-habisan ternyata upacara penyambutan penyakit sudah di sediakan. Punya adik yang sok dewasa dan papa yang sering keluar kota. Di rumah ku selalu heboh begini ,apapun bisa dibuat jadi ribet.
" Kau memanggil ku kan tadi?"
" youp..., sampi kapan kau memanggil ku begitu. Panggil aku ini kakak ....."
" Sampai kapan pun aku gak mau panggil kau kakak weks...." Mengejek Jeclyn
" Kau ini berani sekali ya..., sini duduk sini" Sambil menepuk kasur di samping nya menyuruh adik terkecilnya duduk di samping nya
" Sekarang umur mu berapa Declyn? Terakhir aku mengendong mu waktu berumur 3 tahun" Sambil merapikan rambut Declyn dan membersihkan rambut nya dari minyak rambut yang declyn pakai
" Kau ini kakak seperti apa? Bahkan umur adik mu sendiri saja kau tak tau. Adik mu itu cuma aku , tapi kau tetap saja tak memperhatikan tumbuh kembang nya aku. Kecuali adik mu banyak , hanya satu-satu nya begini" Sambil memanyun kan mulut , cemberut karena Jeclyn benar-benar tak pernah memperhatikan nya
"Ah..., benar juga. Habis kau sok dewasa si. Jadi aku tak bisa memperlakukan mu seperti selayak nya"
"Apa boleh buat di keluarga ini hanya aku lah seorang laki-laki. Tugas seorang laki- laki tentu melindungi seorang wanita. Apa lagi mama itu pencemas dan kau pembuat onar yang bikin orang selalu cemas. Jadi hanya aku lah yang bisa menjaga kalian"
Declyn dengan bangga nya mengatakan hal itu sambil melipat tangan nya di depan dada nya sambil melihat ke atas kagum dengan yang di katakan nya. Jeclyn sendiri melihat sosok adik nya dengan senyum geli antara lucu , bangga dan sekaligus melihat adik nya yang sok dewasa itu ternyata tetap saja anak kecil berusia 7 tahun yang perlu di perhatikan.
"Aroma apa yang kau mau? Aku ada aroma stoberi,apel, anggur" Sambil mengeluarkan botol-botol minyak rambut dari sebuah lemari
"Aku tidak mau yang ada aroma. Aku sudah gede. Gak mau, bikin malu"
" Percaya lah wanita seusiamu lebih suka yang beraroma. Kau akan di dekati gadis- gadis dengan aroma ini di banding yang kau pakai tadi. Bisa-bisa mereka muntah"
" Hm.., benar kah"
Jeclyn mendekati adik nya yang masih duduk di ranjang sambil membawa botol-botol tadi, mengambil satu beraroma apel membuka tutup nya dan mengoles kan pada rambut Declyn dengan lembut dan merata.
"Hm...,aku saran kan pakai aroma apel. Wanginya lembut dan harum , bawa lah semua di kamar mu. Terserah aroma apa yang kau mau"
" Owh..." agak tersipu malu berjalan meninggal kan kamar dengan membawa botol
"Declyn.., tunggu sebentar" Sambil berjalan kearah Declyn yang berdiri tepat di depan pintu yang sedang melihat Jeclyn berjalan menuju nya
" Aku lupa sesuatu" Menunduk dan mencium kening Declyn
Seketika itu juga muka Declyn memerah dan botol-botol yang di pengang nya berjatuhan kelantai dan dia pun berlari meninggal kan Jeclyn dan botol-botol yang di jatuh kan nya. Aneh sekali anak itu, kenapa dia berlari ? kan wajar kakak mencium kening nya begitu toh umur nya juga masih kecil. Pikir Jeclyn sambil memungut botol yang berserakan
" Hari ini kau harus di antar ke sekolah. Jangan menentang lagi,kalau sampai kejadian kemarin di ketahui papa mu kau pasti bakal tidak di perbolehkan lagi berpergian sendiri" Kata mama
"Pokok nya aku tak mau, tak mau . bayang kan saja mobil itu akan mencolok dan menjadi pusat perhatian "
" Kan tak ada salah nya Jeclyn , memang kodrat mu berada dimobil itu"
" Aku mau menjalankan aktivitas ku yang normal "
"Normal? Dengan lupa jalan pulang? Jangan berisik lagi cepat sarapan dan mama mau membangunkan dede mu"
" Ok cukup hari ini saja dan tidak ada jemputan pulang"
" Kau hari ini di jemput " Sambil berlalu pergi menaiki tangga
Sungguh pagi yang tidak menyenangkan pagi-pagi saja sudah ribut begini. Kenapa harus di antar dengan mobil,ini gara-gara dia si devil yang membuat pagi hari ini sangat kacau. Pokok nya aku tak mau di antar. Sambil memakan sarapan nya dengan cepat hingga mulut nya penuh dengan roti
" Nona mobil sudah siap" Kata seorang pelayan
Jeclyn berjalan menuju mobil dengan muka kesal nya dan berjalan dengan muka kusut, karena kesal nya dia lupa membawa bekal yang dia letak kan di meja makan tadi. Tak ada yang boleh menganggu ku kali ini. Jeclyn memasuki mobil mewah nya dengan mengoceh- ngoceh sendiri
"Nona apa sebaik nya aku mengantarmu sampai sekolah saja?"
" Di sini saja kalau kau mau mengantar ku sampai gerbang kau harus ikut dengan ku jalan kaki bagaimana?"
" Tapi kata nyonya aku harus mengantar mu sampai di gerbang"
" Ya..., tugas mu kan hanya mengantar ku sampai gerbang bukan berarti harus dengan mobilkan?"
" Baik lah, aku parkirkan mobil dulu"
Mau tak mau supir pun mengantar Jeclyn tanpa harus membawa mobil. Aneh sekali nona ini hidup begitu mewah tapi ingin susah-susah jalan kaki begini. Buat lelah saja , sedangkan di mobil adem dengan AC . tidak mengerti jalan pikir nona satu ini, mungkin ini lah yang di pikirkan supir terhadap Jeclyn. Sedang kan Jeclyn sendiri merasa nyaman berjalan dan dia juga menolak tas nya di pengang oleh supir , benar-benar menolak fasilitas yang di tawar kan
hallo semua...sudah siap dengan cerita selanjut nya? terus dukung author dengan komen saran2 nya, dan jangan lupa bintang nya ^^