setelah kora menyelesaikan tongkat sihirnya sendiri, pikirannya kemudian terfokus pada mantra baru yang ia pelajari tadi, ia melihat banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam mantra api tersebut, ia dengan jelas melihat kekurangan dan kesalahan yang terdapat didalam mantra tersebut karena ia mendapat berkah kekuatan dari dewa sihir secara langsung, jadi dia yang semula tidak tau apa apa dalam hal sihir seperti orang yang memiliki sihir tingkat tinggi, karena dasar dasar sihir tertanam dalam otaknya, jadi dia hanya memerlukan beberapa latihan saja untuk membuat kekuatan sihirnya bisa ia gunakan, ia kemudian mengubah struktur rune mantra api tersebut, ia memfokuskan pikiranya ke ujung tongkat cincin api nya, rune api pun berkumpul dan membuat api menjadi lebih padat, kora juga menyelimuti api tersebut dengan sebuah dinding tipis transparan, mantra yang baru ia buat berwarna kebiruan dan berbentuk bulat sebesar kelereng,
ia melemparkan mantra tersebut ke sebuah pohon besar dan
" BUMM ". suara yang ditimbulkan dari ledakan mantra barunya membuat sebuah lubang berukuran satu kepalan orang dewasa, ternyata mantra barunya memiliki kekuatan setara mantra level 1, mantra api tersebut dapat ia kontrol kemana pun akan pergi walaupun itu berbelok 360 derajat, dan mantra tersebut bisa di ledakan, mantra itu dapat dilepaskan dalam jarak 300 m dan dilepaskan dalam waktu 0,03 detik, ia sangat senang dengan penemuanya , ia kemudian menamakan mantra baru tersebut dengan sebutan :
" mantra bola api ".
" nama yang cukup bagus gumamnya ", setelah selesai membuat sebuah tongkat sihir dan memodifikasi mantra api menjadi mantra bola api, ia kemudian merasakan lelah yang luar biasa, jelas saja itu bisa terjadi karena pembuatan tongkat sihir dan mantra bola api membutuhkan banyak mana, dan juga karena waktu yang telah larut malam, kora kemudian merebahkan dan memejamkan matanya untuk beristirahat, dan dia berniat melanjutkan perjalanannya menuju pemukiman penduduk yang dapat ia temui esok hari.