" Eh.....,Ehhhhhhhhhhh... "
Saat aku mencoba melepaskan diriku, tapi tangan Okaa sama menahanku untuk pergi.
" kenapa kau kaget seperti itu, bukankah ini dada kesukaanmu. Katanya tadi ideal ?. "
Dia kembali menunjukkan senyum jahatnya.
Namun, aku memalingkan pandanganku kearah lain karena terlalu malu untuk menatap wajah Okaa sama.
" katanya tadi menyesal, tapi kenapa malah mengulanginya lagi. "
" bukankah kukatakan kalau ini hadiahmu, aku juga masih tidak memaafkanmu karena membuatku menangis, hmph.. "
Eh, kenapa dia jadi marah padaku.
Bukankah itu seharusnya posisiku.
" kalau begitu maafkan aku, jadi bisakah kau menghentikannya Okaa sama ?. "
Aku mencoba memikirkan kemungkinan terbaik untuk bisa lolos dari situasi seperti ini.
" mari kita jadikan ini permainan kita berdua saja, jika kau bisa membuatku puas maka aku akan melepaskanmu, hihi. "
" kenapa malah jadi kearah itu, lalu apa definisi puas maksudmu ?. "