Malam ini adalah malam yang panjang, saat ini aku hendak tidur didalam kamar, tapi aku masih teringat akan perkataan raven sama, 450.000 pasukan itu bukanlah angka yang kecil. Saat terus memikirkannya, aku sama sekali tidak bisa tidur.
Aku pun bangun dari tempat tidurku dan bersandar di jendela kamarku. Sambil terus memikirkan apa ada teka-teki dibalik perintah beliau.
Kupejamkan mataku, dan kubedah tiap kalimat yang kuingat, sial aku melewatkan hal penting.
Perjalanan ke ibukota akan memakan waktu 2 sampai 3 hari. Setidaknya aku harus bersiap-siap terlebih dahulu, malam ini harus selesai dan besok pagi aku akan ke ibukota Erchanthard.
Situasi di istana kekaisaran heavenly, saat ini aku Fredella Reichenhall sedang duduk menyendiri di kolam ikan kekaisaran.
Kulihat ikan-ikan disekitar tidak tidur, padahal ini sudah malam. airnya sangatlah jernih, sepertinya pelayan di istana melakukan pekerjaannya dengan baik.
Aku tidak melakukan tugasku seperti biasa karena sudah tidak hal yang perlu kuberi perintah lagi, jika aku sembarangan melakukan sesuatu aku khawatir akan merusak strategi yang dibuat raven.
Tapi apa sebenarnya yang dilakukan si bodoh itu, pergi begitu saja tanpa memberi salam perpisahan apapun. Aku tahu dia kuat, tapi jika sendirian kau tidak akan bisa mengubah apapun.
Bahkan aku sendiri, sama sekali tidak bisa mengubah apapun. Pertikaian kecil dengan kerajaan balbados saja aku tidak bisa menghentikannya. Situasinya hanyalah maju mundur pasukan, dari kedua belah pihak sering jatuh korban jiwa. Meski semua orang mengatakan aku itu putri terkuat, tapi tetap saja aku tidak bisa berada ditempatnya, bisa dibilang selalu saja aku terlambat untuk menolong bawahanku tepat waktu. Kurasa julukan itu tidak berguna. Jika pertarungan satu lawan satu, mungkin bisa kumenangkan, tapi ini pertikaian antar kerajaan. Kekuatan besar seseorang tidak terlalu berpengaruh untuk melawan kuantitas yang didukung strategi yang matang.
Tapi dia pengecualian, entah mengapa dia bisa menghentikan pertikaian yang tidak perlu. Sejauh yang kuingat dia itu adik kelasku, dan kami sendiri jarang sekali bertemu. Aku hanya melihatnya hanya 3 kali saat masa kecilnya, saat penerimaan siswa baru, pertarungan suci, dan saat fazela sedang menggodanya, setelah itu aku sama sekali tidak pernah melihatnya sampai saat dia dilantik menjadi panglima.
Orang yang cerobooh dan tidak bisa melakukan apapun sendiri, kenapa dia bisa melakukan hal yang selama ini tidak bisa kulakukan.
Aku duduk termenung tentang apa yang terjadi selanjutnya, tapi hal yang selalu kuharapkan adalah kau harus kembali dengan keadaan selamat.
Mentari pagi pun mulai bersinar, burung-burng mulai mengeluarkan kicauannya yang bervariasi. Namun, lebih baik aku melanjutkan tidurku yang nyenyak ini.
Namun yang kurasakan, sensasi empuk melanda kepalaku. Menyadari perasaan itu, mataku pun mulai terbuka. Yang kulihat pertama kali adalah wajah mizue berada tepat diatasku, namun dia masih tertidur. Saat kesadaranku mulai terkumpul beberapa detik, aku menyadarinya. Ternyata aku mendapat bantal paha dari mizue.
Tapi bagaimana dia bisa tidur pada posisi seperti ini, sebenarnya aku ingin mengubah posisi tidurku menjadi tengkurap dan mengusap-usap wajahku dipahanya, tapi aku tidak ingin menganggu tidur nyenyaknya. Jadi lebih baik tetap berada diposisi ini. Bahkan suara nafasnya saat tidur itu benar-benar imut. Aku tidak percaya kalau dia ini dewi iblis ke 4.
Ngomong-ngomong, disekitar kami masih ada 10 golem yang diciptakan mizue, dan mereka semua dalam posisi membelakangi kami. Seperti dugaanku mereka tidak ikut nimbrung tidur bersama kami, soalnya tikarku tidak akan cukup untuk menjadi alas mereka semua.
Tapi dalam pengawasan golem seperti, aku terlihat seperti harta berharga saja. Ketimbang memikirkan hal yang tidak perlu, kuangkat tanganku, dan kusentuh pipi mizue yang sedang tertidur. Hmm.., sesuai dugaanku, rasanya memang empuk.
Seakan menyadari sentuhan tanganku, mizue menggesekkan pipinya, sepertinya dia akan segera bangun.
" hooaahhh, selamat pagi. "
Mizue mengatakan hal itu.
" ya, selamat pagi. "
" raven, lakukan itu lagi. "
" eh, itu apa ? "
" gunakan tanganmu untuk mengelus pipiku. "
" jadi dari tadi kau bangun. "
" tidak, aku barus saja bangun. Rasanya nyaman sekali. "
" kau ini, mirip seperti peliharaanku saja. "
" peliharaan juga perlu kasih sayang. "
" oke-oke. "
Kulakukan hal yang sama pada mizue, sepertinya dia tampak menyukainya.
" sudah cukup, melakukan hal ini sambil diawasi oleh 10 golem rasanya cukup aneh. "
" hihhi. "
,mizue pun menjentikkan jarinya, 10 golem itu menghilang seperti partikel.
" kupikir mereka akan berubah menjadi tanah. "
" semua golem tidak terbuat dari tanah, justru golem tanah lah yang terlemah. "
" aku baru mengetahuinya. "
" semakin langka elemennya, semakin kuat golem itu. "
" oke terima kasih atas ilmunya. "
" ini bukan apa-apa. "
" sekarang mizue ayo lakukan hal menyenangkan. "
" ehhh, apa itu raven ? "
" tentu saja memasak, tadi malam sudah kubilang aku akan nyetok bukan. "
" eh, tapi disekitar sini tidak ada yang menjual makanan. "
" ikut aku, akan kutunjukkan surga dunia sebenarnya. Tapi tunggu sebentar "
Aku pun mulai membereskan tempat camping terbuka kami, kumasukkan karpet dan kubalikkan sihir penciptaan mizue. Lalu kusingkirkan bekas api unggun kami di tepian.
" yosh sepertinya sudah selesai. "
" ini seperti menghapus jejak. "
" ya, kurasa ini penting. "
" jadi kita akan kemana ? "
" inilah kejutannya, pejamkan matamu. "
" aku akan patuh. "
Mizue pun memejamkan matanya.
Kusnetuh pundaknya dan kami berteleport, tentu saja tujuannya yokohama tokyo.
Dalam sepersekian detik kami sampai di sana, waktu masih menujukkan tengah malam. kurogoh saku celanaku, kulihat masih jam 2 pagi. Percepatan waktu ku kurasa berhasil. Jika kusesuaikan dengan pagi hari, mizue akan menarik banyak perhatian, jadi belanja malam hari akan sangat tepat.
" sekarang kau boleh membuka matamu. "
Beberapa detik kemudian mizue membuka matanya.
Dia tampak terkejut.
" apa ini duniamu sebelumnya ? "
" ya, ini jepang. Ini disekitar ibukotanya. "
" akhirnya aku sampai disini, hmpshh. "
Tanpa sadar mizue meneteskan air mata.
" kenapa kau sedih mizue ? "
" aku tidak sedih, tapi bahagia. Kau membawaku ketempat ini secepat ini, huuee. "
" anggap saja sebagai rasa terima kasihku. "
" kau ini, padahal itu merupakan hal kecil. "
" kecil bagi orang lain, tapi besar bagiku. "
" muuu,, raveeeeennn... "
Tiba-tiba mizue berlari kearahku dan dia memeluk tubuhku dengan erat.
" hei-hei ada apa ini.. "
" tetaplah diam dan patuhlah pada mizue sama. "
" aku tidak mengerti, tapi baiklah. "
" tolong jangan pergi dari pandanganku selamanya, sampai akhir. "
" aku akan melakukannya, jadi bisakah kau tenang sekarang. "
" muuu... "
Diapun mulai melepaskan pelukannya. Tapi dia mulai bergerak lagi kearah lain.
Tepat ditelingaku dia mebisikkan sesuatu.
" aku mencintaimu, kau akan selamanya jadi milikku. "
Saat mendengarnya, giliran wajahku yang menjadi merah dan aku langsung menjaga jarak cukup jauh darinya.
" aa--- apa yang kau katakan mizue, kenapa secepat ini... "
" muu.., aku tidak menerima jawaban tidak, meski kau menolakku aku akan mengubah jawaban itu menjadi iya dengan cara apapun. "
Ketika dia cemberut wajahnya menjadi semakin manis dan cantik.
" aku mengerti, jadi itu maksudmu. Sekarang, apa kau sudah bisa mengendalikan dirimu dengan baik. "
" jika kau ingin mampir ke suatu penginapan sekarang, aku tidak keberatan sama sekali. Entah seberapa lama itu. "
" ano, apa kau berniat memenjarakanku ? "
" jika itu membuatmu tetap diam, kurasa itu pilihan yang tepat. "
" aku jadi ngeri, ingat mzue tujuan kita datang kesini apa. "
" ehhh.. "
Dalam beberapa saat mizue sepertinya mulai bisa mengendalikan dirinya dengan baik.
" maafkan aku raven, aku kelepasan. Tidak bisa mengendalikan diri dengan baik. "
" hiuhh, kukira apa. Ternyata kau sedikit lepas kendali. "
" maafkan aku, jika aku terlalu bahagia ini selalu terjadi, sepertinya aku masih sulit mengendalikannya. "
" baguslah, anggap saja angin lalu. "
" tapi, semua yang kukatakan tadi itu keinginan terdalamku. Dan itu tidak akan pernah kulupakan. Hihihi. "
Didalam pikiranku, kenapa aku selalu terlibat dengan tipikal cewek yandere sih.
" waktu terus berjalan, ayo ikut aku mizue. "
" tungguuu raven.. "
Mizue pun mulai berlari untuk berada disampingku.
Sebenarnya posisi kami berada digang sepi yang biasa kugunakan untuk berteleportasi, ini tempat yang bagus karena merupakan jalan buntu serta tidak ada cctv disekitar sini. Saat SMA aku sering nongkrong disini untuk mabar game online hp bersama teman-temanku.
Saat kami berdua keluar dari gang, gedung-gedung yang familiar mulai terlihat.
" wah, ini hebat. Arsitekturnya benar-benar berbeda dengan hal yang selama ini kulihat. "
" itu semua terbuat dari beton,besi, dan kaca. Disini tidak ada sihir. "
" eh, benarkah itu. lantas bagaimana orang-orang bisa bertahan hidup ? "
" bertahan hidup dari apa ?, kelaparan dan kemiskinan itu ada pilihannya. Namun disini tidak ada monster, kalau didalam game tentu ada sih. "
" game ?, apa disini tidak ada satupun monster, aku tidak menyangka ada dunia seperti ini. Pantas saja aku tidak merasakan aura kuat disini. "
" sudah kukatakan bukan, aku berasal dari dunia yang damai. Peperangan memang ada tapi itu tidak terasa sama sekali, bahkan mayoritas disisni hanya menganggapnya realita di dunia lain. "
" tetap saja, aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Dunia seperti ini terlalu sempurna untuk ada. "
" meski begitu, banyak orang sini ingin pergi kedunia seperti mu, berpetualang dan sebagainya. Setiap tempat pasti ada kekurangan dan kelebihannya. "
" sepertinya manusia memang tidak pernah puas ya. "
" itu benar,entah di dunia apapun itu. sebentar lagi kita akan sampai. "
Seakan mengikuti perkataanku sampailah kami di supermarket besar ditempatku.
" ini tempat apa ? "
" tempat untuk membeli segala hal. Ayo masuk. "
Aku pun mengenggam tangan mizue dan kami berdua masuk dalam supermarket.
Seperti biasa aku mendengar salam dari penjaga kasir.
" selamat datang tuan dan nyonya. "
Aku hanya mengangguk dan mizue tidak meresponnya. Kami segera menuju ke rak yang berisi bahan makanan.
" kenapa dia tiba-tiba menyapa kita raven ? "
" itu sudah menajdi budaya disini, kau hanya harus menjawab seperti biasa. "
" aku akan mencobanya. "
" mizue, kau bisa membaca huruf-huruf ini kan ? "
" sepertinya bisa, hahaue mengajari ku bahasa ini sebelum dia melanjutkan petualangannya. "
" sepertinya ibumu mengajarkan hal penting, kalau begitu kau harusnya menyadarinya semua bahan ini. "
" aku belum membacanya, tunggu sebentar. "
Saat melihat isinya, mata mizue mulai berbinar. Dia mengambil banyak bahan mulai dari ikan segar, udang, gurita, serta ayam potong, dia juga melirik banyak sayuran lain disini.
Seakan menyadari minatnya, aku mengambil keranjang dorong untuknya.
" hei raven lihat ini, aku baru tahu kalau bisa mendapatkan barang yang segar dari tempat ini. Harusnya semua hal ini tidak berada di satu tempat, disini benar-benar hebat. "
" jika kau senang itu bagus, masih banyak bukan yang ingin kau ambil. "
" tentu saja, semua bumbunya juga membuatku tertarik. "
" pergilah membawa benda ini, dan masukkan semuanya didalam sini. Aku akan pergi sebentar untuk mengambil keranjang tambahan. "
" dimengerti. "
" oke, aku pergi dulu. "
Aku pun berjalan ke arah berlawanan dari mizue. Kuambil smartphone yang ada disakuku, dan ku charge, dengan baterai 6000 mah, ini sudah bagus jika bisa bertahan lama.
Lalu aku segera menuju ke rak manga dan light novel.. Kuambil satu buku dari semua series favoritku. Setelah itu, aku segera pergi untuk mengambil beberapa makanan kaleng, seta alat-alat untuk camping nyaris saja aku memborong setiap hal yang ada ditempat ini.
Sepertinya keranjang yang kubawa sudah penuh, saatnya mengambil satu keranjang lagi. Aku segera menghampiri mizue, dan benar saja dia tanpa pikir panjang memasukkan banyak barang sekaligus, tepat setelah membaca deskripsinya dan komposisi bahan dia langsung memasukkanya tanpa ragu.
" yosh kapten, aku membawa bala bantuan. "
" bantuan diterima. "
Aku pun segera membantu mizue, sesuai instruksinya kuambil banyak hal sekaligus. Hingga tanpa sadar dengan datangnya kami, beberapa stok di rak mulai kosong.
" kurasa ini masih kurang, tapi saat melihat kebelakang kita sudah menghabiskan 20 keranjang besar. "
" lanjut saja, sampai kau puas. "
" muu, raven... "
" ayo kesana. "
Mizue hanya diam, namun sesekali dia memeluk tanganku yang sedang mendorong kereta dorong. Sifatnya seperti istri yang diberi uang belanja lebih dari suaminya. Kurasa wanita manapun punya sifat yang hampir sama jika dimanjakan.
Satu jam berlalu, dan waktu pun menunjukkan pukul 3 pagi. Sepertinya kami berhasil mendapatkan 50 keranjang dorong yang terisi penuh.
" kurasa ini sudah cukup. "
" kita terlihat seperti ingin mengungsi ke suatu tempat yang jauh. "
" ini dibutuhkan jika kita berpetualang ditempat yang sangat jauh. "
" tunggu disini kau bisa melihat-lihat apapun itu. "
" oke. "
Sepertinya aku bisa membuat mizue diam ditempat untuk sementara.
Langsung saja aku menuju ke meja kasir. Seakan tidak percaya dengan hal yang dilihatnya wanita itu tampak kaget melihat semau hal yang kubawa.
" ano, maaf tuan. Anda benar-beanr ingin membeli semua ini ? "
" ya, seperti itulah. "
" anu, Anda membayar pakai apa ? "
" kartu ini saja. "
" untunglah Anda pakai kartu, jika pakai uang ini akan sangat lama untuk menghitung semua ini, mohon tunggu sebentar. "
" baiklah, aku akan melihat-lihat hal lain. "
Aku pun meninggalkan meja kasir dan pergi menuju ke arah mizue.
Sepertinya mizue sedang fokus ke lemari pendingin.
" kau sedang apa mizue ? "
" ah, raven kah. Aku terkejut, disini tidak ada sihir, tapi ada sihir es yang membuat benda ini bisa mengeluarkan hawa dingin. "
" kau ingin sesuatu didalamnya ? "
" tapi aku tidak tahu benda didalam ini itu apa. "
" tunggu sebentar. "
Kugeser kaca es itu, dan kuambil banyak es krim itu sekaligus. Kutaruh ke dalam belanjaan, lalu kuambil banyak minuman dingin yang ada dikulkas, lebih tepatnya kuambil semua minuman itu, untuk kuborong sekaligus. Tentu saja untuk stok dimasa depan.
" apa masih ada hal yang membuatmu tertarik ? "
" kurasa tidak, rak disekelilingku sudah kosong karena kau sudah mengambil semuanya. "
" hahaha. Kalau begitu ayo pergi. "
Mizue pun berjalan tepat dibelakangku.
Saat kulihat, sang kasir terliaht kewalahan mengurusi belanjaan kami. Itu wajar karena kami sendiri belanjanya gak ngotak.
" mohon maaf tuan, sepertinya ini akan memakan waktu. "
" wajar sih, tapi bisakah aku membayar di keranjang yang kubawa dulu. Sambil menunggu hitungan lainnya selesai. "
" dimengerti tuan. "
Kuberikan keranjang itu, saat kulihat dia sangat cepat menghitung semuanya, meski masih muda dia mempunyai bakat yang bagus.
" totalnya 180.000 yen. "
" ini kartunya. "
" saya terima. "
Dia segera menggesek kartuku dan dia sedikit terkejut dengan saldo didalamnya.
" ini kartunya lagi tuan. "
" terima kasih. "
Sepertinya dia bersikap professional, aku suka gadis pekerja keras seperti ini.
" aku akan menunggu dipojokkan. kamu bisa memanggilku jika telah selesai. "
" baiklah tuan, silahkan bersantai dulu ditempat ini. "
Aku pun segera berbalik dan menuju kekursi pengunjung.
Aku dan mizue duduk bersebelahan.
" dia mempunyai kecepatan yang luar biasa. "
" tapi jumlahnya yang tidak biasa. Makan ini mizue. "
Aku membukakannya sebungkus es krim coklat.
" apa ini, baru pertama kali aku melihatnya. "
" coba saja. "
Aku pun memakan es krim ini dengan lahap, seakan menyadarinya mizue meniru cara makanku. Dia benar-benar lucu.
Saat pertama kali lidahnya merasakan es krim wajahnya benar-benar imut.
" apa ini raven, ini meleleh di mulutku. Rasa dingin ini sangat enak. "
" enak bukan, ini makananku jika sedang bosan. "
" variasi makanan disini benar-beanr berbeda, kurasa aku akan sangat betah tinggal disini. "
" kau tidak boleh tinggal disini lho, carilah apartemen atau rumah dulu. "
Tapi mizue tidak mendengarkanku dan terus melahap es krim yang lain.
" kurasa kau bukanlah sang destroyer lagi, tapi adalah The Es Krim Slayer Mizue. "
" mhhmmm, huah, kurasa itu julukan yang bagus selama aku bisa melahap benda yang disebut eskrim ini. "
" masih banyak varian lagi lho... "
" beanrkah,berikan semuanya padaku raven. "
kuserahkan dua kantong plastik besar untuk jatahnya.
" tetaplah disini sambil menikmati semua ini, aku akan memeriksa daftar belanjaan yang masih kurang. "
" dimengerti raven sama. "
Dia mengatakan hal itu sambil menaruh es krim di dalam mulutnya.
Aku berjalan menuju ke arah kasir, sepertinya mbak kasir sedang berjuang keras sendirian.
Kucoba untuk meringankan bebannya.
" ano permisi, apa saya bisa menggunakan penghangat makanan ini ? "
" tentu saja boleh tuan, akan saya hangatkan bento Anda terlebih dahulu. "
" tidak apa-apa, kulakukan saja sendiri, kau sendiri sedang kewalahan bukan. "
" tapi, kepuasan pelanggan itu hal utama. "
" pelanggan juga punya hati nurani kok, tenang saja, lanjutkan saja hitunganmu. "
" terima kasih atas kemurahan hati tuan."
Aku pun hanya mengangguk dan mengambil dua bento untuk kupanaskan. Caranya cukup mudah, dalam beberapa saat makanan yang sebelumnya dingin sudah hangat dan siap dimakan. Aku pun kembali lagi ke tempat mizue.
Saat sampai, aku melihatnya masih lahap dalam memakai eskrim. Dai terlihat seperti bocah saja, walaupun dia sebenarnya jauh lebih tua dari diriku sendiri.
" hei, aku membawakanmu makanan lho. "
" eh, tapi kan aku akan memasakkannya untukmu. "
" sebaiknya kau mencobanya, ini enak lho. "
" muu..., aku ingin lihat. "
Mizue segera berdiri dan menghampiriku.
" ini... "
" kau tahu ? "
" hahaue pernah memberikannya padaku, ini memang enak. Aku ingin belajar memasaknya. "
" aku sudah menduganya, aku sudah membeli buku resepnya. Tunggu saja proses pembungkusan selesai. "
" Dimengerti, aku ingin memakannya. "
Kuberikan satu kotak, meski ini masih terlalu pagi untuk disebut sarapan, toh kami baru saja dari dunia berbeda, jadi ini terasa cocok.