Tải xuống ứng dụng
95.72% kecupan Kecil Dari Alam Mimpi / Chapter 112: Tidak Akan Lama Lagi!

Chương 112: Tidak Akan Lama Lagi!

" Ayah..? Bayi..? " ucap Indah dengan ekpresi bingung.

Nadin yang melihat sahabatnya itu berpura-pura tak tau apa-apa menggertakkan giginya.

" Berhentilah memperlihatkan ekspresi yang seolah tak tau apa-apa itu! Selama ini kamu menyembunyikannya dengan sangat baik, bahkan akupun tak menyadarinya sama sekali. Jika bukan Dokter yang memberitahuku sebelumnya bahwa kamu hamil, entah sampai kapan kamu akan tetap menyembunyikannya. "

" Aku sungguh merasa bahwa diriku bukanlah orang yang berarti dan dapat kamu percayai! " kata Nadin dengan sangat kecewa, Nadin tak mampu menyembunyikan rasa sakit dan kecewa dalam nada suaranya yang bergetar saat berbicara.

Matanya mulai memerah, dia berusaha menahan air matanya untuk keluar. Dia ingin mendengar penjelasan Indah saat itu juga.

DEG....

mendengar kata 'Hamil' yang di tekankan Nadin dalam kalimatnya, membuat jantung Indah seolah berhenti berdetak saat itu juga.

Perasaannya tidak kalah terkejut ketika Nadin mengetahuinya pertamakali juga.

"Aku hamil? Mungkinkah... " mungkinkah perubahan yang dia rasakan selama ini pada tubuhnya benar-benar karena dia sedang mengandung seorang bayi? Ini sungguh menjelaskan segalanya.

Melihat wajah Indah yang juga terkejut setengah mati saat dia mengatakan Indah tengah hamil, membuat ekpresi Nadin yang semula menghitam karena marah menjadi heran.

Mungkinkah Indah sendiri juga tidak mengetahuinya?

" Katakan padaku apa kamu mengetahui bahwa kamu telah hamil atau tidak! " tuntut Nadin sambil memegang pundak Indah.

Indah hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah, itu berarti Indah sungguh tak mengetahuinya juga! "

" Siapa?! Siapa pria itu? Katakan pria mana yang telah melakukan hal itu padamu! " tanya Nadin sambil mempererat pegangannya di pundak Indah.

Mendengar pertanyaan Nadin, ingatan di malam itu segera memenuhi isi kepala Indah. Dia belum pernah melakukan hal itu kecuali bersama Rafael di malam itu.

________________________________________________________

Setelah Linggar kembali ke rumah besar, dia terlihat sedikit gelisa. Hal pertama yang dia lakukan adalah mencari kakaknya Rafael, namun dia tak mendapati Rafael dimanapun.

Linggar akhirnya hanya bisa menunggu kakaknya kembali dengan perasaan berdebar-debar dan agak takut.

Mungkinkah Rafael masih sangat marah padanya?

Pada saat jam makan malam, Rafael akhirnya kembali ke rumah besar.

Seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam bersama, termasuk Rafael.

Tak ada yang dapat melihat perubahan pada ekspresi Rafael yang datar, sementara Linggar yang duduk di pojokan yang berjarak paling jauh dari Rafael dapat melihat jelas suasana hati Rafael yang sangat buruk sejak pertama kembali ke rumah besar.

Dia yang semula ingin duduk di samping Rafael segera menggigil ketakutan saat merasakan aura tajam kakaknya yang menguar ke arahnya, spontan Linggar dengan terbirit-birit memilih kursi terjauh dari Rafael.

" Kecil EL, kapan kau akan membawah cucu mantuku kesini? " tanya Kakek Rafael tiba-tiba.

Semua orang menatap ke arah Rafael secara bersamaan, mereka sungguh ingin melihat seperti apa wanita yang dapat menaklukkan hati batu si pangeran es ini.

' Ah.. Cucu mantu? apa maksud kakek kekasihnya kakak? ' batin Linggar.

Seketika sebuah wajah cantik dari seorang pria yang menawan muncul dalam benaknya.

'Sial. ' apa semua orang mengetahui bahwa kakak sudah memiliki seorang kekasih? kutuk Linggar. Jika mereka mengetahui bahwa kekasih kakaknya itu adalah seorang pria, tidak di ragukan lagi akan terjadi kiamat kecil di dalam keluarga Besarnya ini.

Rafael sungguh kebanggan seluruh keluarga, bahkan di usianya yang masih mudah dia mampu meningkatkan reputasi nama baik keluarga. Rafael bahkan akan menjadi ahli waris di keluarga ini.

Jika Rafael menikahi seorang pria, maka bibit terbaik dari keluarga ini akan punah dalam ketiadaan. Mana ada pria yang dapat mengandung! generasi dari Rafael akan terhenti dan dapat di pastikan, semua beban keluarga akan di alihkan kepada dirinya sebagai satu-satunya harapan keluarga yang tersisa.

"Ugh... " Linggar tak dapat membayangkan akhir tragis yang seperti itu. Dia sungguh hanya memikirkan kebebasannya saja, mengurus perusahaan dan meningkatkan reputasi keluarga sungguh kegiatan membosankan baginya, dan sangat membuang-buang waktunya yang berharaga untuk bersenang-senang.

Jika saja kakek tua itu mengetahui apa yang di pikirkan Linggar, maka tamatlah riwayat Linggar di tangannya.

Rafael menyelesaikan makannya dengan sangat elegan, meletakkan sendok ke samping dan memperhatikan semua orang beberapa saat sebelum menjawab.

" Tidak lama lagi! " ucap Rafael lalu pergi setelahnya, meninggalkan semua orang yang melongo' tak percaya.

Setelah kepergian Rafael, semua orang tiba-tiba menjadi heboh.

" Kakak EL sungguh akan membawah pacarnya kerumah ini? " kata Lili adik Ethan yang juga merupakan adik sepupu Rafael dengan bersemangat.

" Ayah, apa menurutmu kekasih si kecil EL gadis yang baik-baik? " kata paman Rafael sedikit khawatir.

Dia sangat mengenal keponakannya itu, Rafael adalah seorang pria yang tak perna ingin dekat dengan sosok yang nama wanita, itu terjadi sejak kecelakaan yang dia timpah sewaktu kecil dulu.

Hanya Ibu, bibi dan adik sepupunya saja yang bisa berada dekat dengannya. Mungkin paman Rafael berfikir bahwa gadis yang di sukai Rafael hanya menyukai ketenaran dan kekayaan Rafael semata, takut bahwa pada akhirnya Rafael hanya akan di sakiti.

Jika hal itu sungguh terjadi, paman Rafael khawatir jika Rafael sungguh akan menutup diri Seutuhnya pada setiap wanita. Hingga dirinya akan berakhir menjadi.....

" Tentu saja gadis itu pasti sangat luar biasa, si kecil EL memiliki standar yang sangat tinggi. Dia pasti memilih seorang wanita yang sangat Sempurn! " kata Kakek Rafael dengan wajah yang berbinar-binar.

Semua orang sangat bersemangat untuk menantikan kedatangan kekasih Rafael saat itu, hanya Linggar yang diam seribu bahasa sejak pengumuman yang di berikan Rafael sebelum pergi.

Linggar sangat tau siapa wanita er.. pria yang akan di bawah oleh Rafael, dia bahkan mencoba melukai kekasih pria kakaknya itu saat bertemu sebelumnya.

Jika semua orang di keluarga ini tau akan hal itu, entah dia akan berakhir di kedalaman neraka yang panas karena melukai kekasih kakaknya, atau dia akan berakhir dengan kehancuran yang tiada akhir karena tidak memisahkan mereka berdua. Memikirkan hal itu membuat Linggar bergidik ngeri secara tidak sadar.

Setelah makan malam, Linggar menggunakan seribu cara untuk membuat Rafael berhenti marah padanya. Meskipun pada akhirnya dia hanya akan selalu berakhir di tendang menjauh setiap kali rencananya gagal, tapi dia tidak berkecil hati dan terus membujuk Rafael.

Hingga pada akhirnya Rafael memaafkannya, mungkin karena Rafael sudah tidak tahan dengan Linggar yang selalu menempel padanya seperti sebuah lem yang ganas berkualitas tinggi, membuat Rafael sangat jengkel.

Linggar sungguh tak memiliki rasa malu sedikitpun, dia bahkan menahan rasa takutnya yang sampai ketulang-tulang demi Rafael mau memaafkannya.

Seperti yang dia perkirakan, semua usaha dan rasa sakit yang dia terima tidak menjadi sia-sia belaka. Membuat Linggar menjadi rileks dan santai kembali setelah beban beratnya terangkat dengan sempurna.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C112
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập