Ryuji mencumbu mesra Safira menumpahkan seluruh perasaan cintanya dalam setiap kecupan yang didaratkan pada tubuh istrinya.
Safira menikmati setiap kecupan dan ciuman penuh cinta dari suaminya, sepasang pasutri ini mengumpulkan segenap emosi yang tercurah dalam hati untuk dituangkan dalam belaian kasih berbalut cinta sepasang suami istri.
Ryuji mulai merasakan gemuruh hasrat dari nalurinya semakin lama semakin memuncak, gerakan tanganya yang menjelajah setiap bagian tubuh Safira semakin lincah bermain memaksa Safira merintih menikmati alunan nafas Ryuji yang bersautan dengan debaran jantungnya.
"Ryuuuu..... jangaaan...." pinta Safira dengan suara paraunya
"Aachhhh.... Safira... tidak bisakah??" tanya Ryuji mendesah
"Kumohon ....Ryu.... sakit Ryu...." Suara Safira kini merintih terisak air matanya mengalir deras, teringat rasa sakit yang menyergap seluruh bagian tubuhnya saat tubuh Ryuji memasuki tubuhnya dimalam sebelumnya.
Ryuji menghentikan aktifitasnya menekan seluruh hasrat yang telah memuncak, memadamkan kobaran Api yang membakar tubuhnya, dan melawan setiap tentara nafsu yang siap berperang malam itu.
"huuuuft... maaf sayang aku selalu lepas kendali..." Ryuji mengecup lembut kening wanita yang ditindihnya.
"Ryuuuu..... apa kamu akan tetap mencintaiku??" tanya Safira
Ryuji tersenyum menempatkan tubuhnya disamping Safira "Bahkan jika kulitmu keriput, rambutmu memutih, tubuhmu melar aku akan tetap mencintaimu Safira."
"Janji ???"
"Haruskah berjanji??"
Safira mendongak menatap wajah Ryuji dengan memonyongkan bibirnya seraya berdehem keras.
"Baiklah aku janji akan tetap mencintaimu sayang apapun yang terjadi "
kecupan mesra menghantarkan mereka dalam dekapan sang dewa mimpi.
****
Ayumi terlihat sedang duduk santai disebuah cafe di tengah kota, sepertinya dia sedang menunggu kedatangan seseorang.
Benar saja, tak lama berselang seorang pria mengenakan sweater dan celana kain bermotif garis datang menghampirinya, pria itu tidak lain adalah Dr. Jacky
"Hay.... udah nunggu lama??" Jacky mengambil tempat di satu kursi tepat didepan Ayumi
"Hmmmm baru lima belas menit !" jawabnya lugas
Jacky tersenyum nakal dan berkata " Ayolah jangan marah model terkenal mana boleh pasang wajah begitu di depan umum, ingat reputasimu !" ledek Jacky
"entahlah kenapa di negara maju seperti ini masih ada manusia yang melewatkan perkataanya sendiri, kamu itu berbeda dengan Ryu yang selalu tepat waktu sedangkan kamu sejak kecil selalu membuat kami menunggu"
"Hey... sudahlah jangan kamu membandingkan aku dan manusia batu itu, setidaknya aku lihai dalam urusan bercinta dari pada pengusaha itu." Jacky menyandarkan tubuhnya di punggung kersi sembari menyabet minuman Ayumi
"Apa maksudmu?" Ayumi membuka kaca mata hitam yang sedari tadi menutup mata sipitnya
"ha...ha..ha... jadi kamu tidak tahu??? Ryuji membuat malam pertama istrinya menjadi mimpi buruk, sampai wanita malang itu harus dibawa ke klinik pagi harinya"
mendengar penuturan Jacky mata Ayumi yang sipit itu melotot hingga kelopaknya bulat total. rahangnya mengeras menahan setiap amarah yang akan meledak dalam batinya, tapi kali ini dia harus tetap tersenyum menutupi setiap kobaran api yang tersimpan di hati dan matanya.
"Kulihat kemarin mereka baik - baik saja, mereka terlihat saling mencintai" Ayumi menghela nafas panjang
" kamu benar sekali kurasa Safira adalah wanita yang baik untuk Ryuji, dia bisa membuat Ryuji yang kaku, dingin dan datar itu perlahan mulai menunjukan sisi hangat, perhatian dan ketulusannya bahkan Ryuji jadi sering tersenyum karena gadis itu."
Lidah Ayumi tercekat kini dia tak mampu lagi tersenyum namun dia harus tetap berbicara untuk mengetahui apapun yang Jacky ketahui "Aku juga tidak tahu apa yang dilakukan Safira sampai Ryuji berubah seperti itu."
"Hmmmm mereka memang berhasil membuatku iri, eh Ayumi kau tahu Ryuji bahkan rela terjun ke dunia mafia untuk menyelamatkan Safira."
Ayumi terpelanga, tubuhnya menegang dan rasa ingin tahunya semakin memuncak "kenapa??? bukajya Ryuji sangat tidak setuju dengan bisnis yang kotor hingga melibatkan mafia?" tanya Ayumi
"hmmmm karena perjanjian masa lalu almarhum papa Safira, ada satu perjanjian antara papa Safira dengan grup mafia dan perusahaan yang mempekerjakan mafia tersebut."
Ayumi masih tidak percaya dengan apa yang didengar dari Jacky tapi dia juga tak bisa membendung pertanyaan yangulai.memadati tempurung kepalanya. meski begitu kini Ayumi tahu tentang kisah cinta Ryuji dan Safira.
"ternyata kisah yang terlihat kuat itu hanya dilandasi rasa iba, prihatin, dan bisnis saja tidak ada ketulusan disana" gerutunya menafsirkan apa yang didengarnya dari Jacky
Secerca sinar ditengah kegelapan mulai terlihat dari sudut pandang Ayumi, dia terus berfikir jika saja dia tahu apa yang menyebabkan ayah Safira melibatkan Ryuji dengan bisnis mafia itu pasti akan mudah menekan Safira dan kemudian membujuknya meninggalkan Ryuji, seorang lelaki yang sudah lama tak ia cintai dalam keheningan malam.
Setelah mendapatkan satu informasi yang penting untuk langkahnya mengabil Ryuji dari tangan Safira.