Tarikan energi Ara untuk melakukan perubahan diri menjadi pribadi yang berkualitas seperti nya terjadi karena kehendak Ilahi atau semesta. Ara ingin membuktikan dan tanpa disadari bahwa inilah takdir yang harus dijalani yaitu melakukan perubahan. Ara yakin bahwa ketidakhadiran dirinya dalam kehidupan ibu Rania adalah sebuah takdir. Ara meyakini bahwa ibu Rania pasti akan menjadi jodoh nya, entah harus berproses berapa lama dalam hubungan yang tidak pernah ada status dan dengan jarak yang memisahkan. Ara hanya bisa berdoa semoga ibu Rania sehat selalu dan bisa menjaga dirinya dari godaan lelaki yang tidak baik.
Cinta sejati harus saling menanti hingga Takdir menyatukan keduanya. Ara tidak ingin bertindak ceroboh namun setiap kali dia ingin mencium wanita lain, maka dia tidak berani melakukan nya karena wajah ibu Rania dengan penuh rasa cemburu akan muncul didepannya. Ara tidak ingin mengecewakan lagi untuk kesekian kalinya walaupun saat ini memang hubungan Ara dengan ibu Rania tidak ada komunikasi namun fikiran dan hati Ara tetap saja mendambakan ibu Rania. Terkadang Ara juga bingung, apa kah ada pelet yang dilakukan oleh ibu Rania sehingga dia sulit sekali untuk move on atau memang ini adalah kehendak semesta yang akan menyatukan mereka kembali. Ara sebetulnya sudah ikhlas jika harus ditinggalkan oleh ibu Rania karena di kota yang berbeda tentu saja ibu Rania bisa menjalin hubungan mesra dengan lelaki lain dan Ara tidak akan mengetahui hal tersebut. Ara hanya bisa terdiam sejenak setiap kali dia ingin berpacaran karena dia sepertinya ada di samping ibu Rania dan akhirnya Ara hanya bisa memutuskan tali ikatan dengan semua pacar nya dan tidak ingin membuat komitmen . Ara mulai membayangkan jika dia punya anak perempuan dan ternyata dia mendapatkan karma bahwa anak perempuan nya dirampas kehormatannya dan kemudian hamil diluar nikah. Ara sudah mulai bisa merasakan bagaimana sulitnya menjaga anak-anak di usia 20-30 tahun. Ara harus menjaga diri nya juga yaitu menjaga kehormatan nya. Ibu Rania pernah memarahi Ara karena terlalu mudah jatuh cinta dan terlalu mudah memberikan diri dan cinta kepada banyak wanita. Ibu Rania pernah mencurigai bahwa Ara menggunakan pelet untuk menaklukkan banyak sekali wanita dalam satu waktu. Ara tetap saja lelaki sombong akan tetapi masih saja banyak lelaki yang mengharapkan cinta dari Ara. Entah mengapa hanya dengan ibu Rania saja Ara akan memberikan komitmen walaupun belum juga dia mampu untuk menyatakan komitmennya tersebut. Intinya dia harus berpasrah pada semesta dan biarkan Tuhan saja yang bekerja mengenai takdir masa depan nya dan kehidupan rumah tangganya kelak.