Berada di kota kecil dan selalu ingin menjadi seorang jutawan adalah hal yang dilakukan oleh Ara. Hampir setiap hari dia berusaha bekerja keras dan bekerja cerdas mencari pundi pundi untuk menambah tabungan secepat mungkin agar dia bisa menikah. Dana yang dibutuhkan untuk menikah di zaman modern ini bukan lagi 50 juta rupiah namun harus 4 kali lipat dan disertai juga memiliki mobil mewah. Harapan memiliki mobil mewah sudah pernah Ara sampaikan kepada siapapun bahwa dia ingin menjadi seorang anak muda dengan memiliki mobil yang mewah dan dengan income diatas 15 juta per bulan. Pendidikan yang sedang dia tempat tentu saja akan membuat dia mampu meraih semua impian tersebut. Hanya saja, yang belum disadari oleh Ara adalah mengenai proses. Hukum proses bagi seorang leaders pun berlaku. Ara masih seorang anak kecil dengan usia masih dibawah 30 tahun dan memiliki impian menjadi jutawan secepat mungkin. Ara yakin dengan cara itulah dia punya kesempatan untuk menjalankan hobinya yaitu memiliki koleksi banyak wanita. Ara dalam perjalanan hijrahnya masih ingin mencari celah bahwa suatu saat dia bisa mendapati seorang istri yang akan mengizinkannya berpoligami karena dia sudah kaya raya atau sudah menjadi seorang jutawan muda. Ara berfikir bahwa semakin dia bergaul dengan orang-oranh Soleh maka legitimasi untuk berpoligami akan bisa di dapatkan dari istri pertamanya. Ara mencoba menanyakan hal tersebut kepada semua pacarnya. Apakah ada diantara mereka yang membolehkan nya untuk berpoligami ?jika boleh, maka dia akan berminat untuk menikahi pacarnya tersebut namun jika tidka boleh, maka lebih baik hanya status pacaran saja yang bisa dilakukan dan Ara belum mau berkomitmen. Ara mengejar cinta sejati namun Ara masih meyakini bahwa dia boleh menikahi banyak wanita sebagaimana dia merasa bahwa Rasulullah saja, memiliki banyak istri.
Ara berpindah kota lagi ke kota Jakarta dan mencoba mencari informasi mengenai Ibu Rania dan dia mencoba mengikuti gerak langkah nya ibu Rania dalam berbisnis. Ara mendapatkan informasi bahwa Ibu Rania semakin cantik dan semakin kaya raya. Ara semakin terpacu untuk membuat dirinya stabil secara keuangan agar bisa melamar ibu Rania. Ara berharap ibu Rania memaafkan nya kemudia beliau menjadi janda dan dia akan segera melamar ibu Rania. Ara berusaha mencari jalan agar orang tuanya bisa menyetujui pernikahan tersebut. Ara merindukan ibu Rania teramat sangat dan setiap kali melalui jalan dimana dia pernah berada di tempat tersebut bersama ibu Rania, maka Ara akan meneteskan air mata karena berharap bisa bersama kembali merajut tali cinta yang pernah terjalin. Ara mengingat masa-masa ketika pernah di traktir oleh ibu Rania seperti mie Aceh dan ketika sedang sering diajak nonton bioskop bersama oleh ibu Rania dan team nya. Ara menikmati semua yang pernah terjadi dan mendambakan bahwa hal itu bisa terulang kembali. Finansial freedom adalah impian Ara dan juha impian ibu Rania. Ara punya impian menjadi jutawan dan hal tersebut juga merupakan impiannya ibu Rania. Memang bisa jadi itu impian banyak orang, namun Ara mendapatkan banyak persamaan antara dirinya dan ibu Rania yaitu dalam hal menjadi Pengusaha. Ara saat ini masih mengejar target stabilitas keuangan sebagai karyawan dan belum bisa menjadi pengusaha. Ada sudah berusaha melakukan berbagai jenis bisnis namun masih belum ada perkembangan yang berarti. Akhirnya, Ara menjadi Eksekutif muda dan Profesional muda dalam karirnya.