Di taman.
" hari ini sepertinya akan menjadi hari yang luar biasa untuk ku, hati ini jantung ini sangat berdebar kencang tak karuan, dan sebentar lagi aku akan bertemu langsung dengan sahabat ku Jnas, entah mulai kapan aku merasa sangat gugup saat berbicara dengannya, dan saat ini lah aku benar benar akan bertemu dengan nya untuk pertama kalinya, mungkinkah aku siap ??" ucap Elif gelisah dalam hatinya.
ia memandang ikan ikan mas dan genangan air di hadapannya sambil melamun.
" Permisi nona, apakah ini gadis Indonesia ??" tanya seorang pria di belakang punggungnya.
hatinya berdesir mendengar suara di belakangnya, ia diam tak bergeming "suara itu... apakah ini suara Jnas yang sesungguhnya??" ucap Elif dalam hati, "waduh apa yang harus aku lakukan sekarang, pasti di belakangku adalah Jnas siapa lagi yang akan tahu dirinya gadis Indonesia ?!!" ucap Elif dalam hati, ia gugup dan muka Elif bersemu merah ia tak tahu apakah harus menoleh atau kah kabur dari tempatnya.
" Maaf nona inikah Elif gadis ku yang baik dan cantik sekaligus sahabat ku itu??" sedikit menahan tawa Jnas menggoda Elif di belakang gadis itu, ia tahu gadis itu adalah Elif dia hanya menggodanya saja.
Elif hanya tertunduk terdiam, ia tak tahu harus berbuat apa, Jnas berhasil membuat Elif salah tingkah dengan candaannya itu.
" ayolah nona kalau tidak menjawab aku akan menarikmu langsung untuk melihat wajah ku dan menciummu" sekali lagi Jnas menggoda sahabatnya, ia tahu gadis yang duduk termenung dengan muka menunduk adalah Elif karena di taman tak ada seorang pun kecuali dirinya.
dengan muka menunduk dan bersemu merah Elif akhirnya menjawab pertanyaan Jnas " ya aku Elif, bisakah kamu menutup mata mu sekarang dan aku akan segera menghadap ke arah mu Jnas" ujar Elif gugup
Jnas tak bisa menahan tawanya yang ia tahan dari mulai saat pertama sampai dan menggoda gadis itu.
" huaahahahaaa Elif ayolah jangan bersikap kekanakan seperti ini, bagaimana aku akan tahu wajah mu yang sesungguhnya jika aku menutup mataku"
"please Jnas turutilah, aku gugup, sumpah" rengek Elif
" hahahaa oke oke aku tutup mata ku sekarang kemarilah menghadap ke wajah ku"
dengan jantung berdebar Elif membalikkan tubuhnya untuk melihat sahabatnya, sesaat ia terkesima dengan apa yang di lihatnya " inikah Jnas yang sesungguhnya??" ucap Elif dalam hati, Elif memandang wajah tampan dan cool yang ada di hadapannya ia tak bisa mengeluarkan suaranya ia bahagia sekaligus gugup, inilah Jnas sahabatnya dia sangat tampan dan tinggi, inilah pertemuan pertama mereka. sesaat Jnas membuka matanya. Elif terkejut ia tak tahu harus berbuat apa pria itu telah melihat wajahnya yang bersemu merah, ia sangat malu dan bingung.
" Elif sayang kau kah itu??" ucap Jnas penuh kekaguman, ia tak percaya Elif lebih cantik dari foto dan videonya saat mereka melakukan video call.
Elif menunduk
" No Nooo Elif biarkan aku melihat wajah mu" Jnas maju selangkah mendekati Elif dan kedua tangannya memegang wajah Elif dan mengusapnya seakan akan ia memegang sebuah kaca " You are Very Sweet and beautiful really The face of an Asian woman" ( kamu manis dan sangat cantik benar benar wajah gadis Asia ) ucapnya sambil berbisik di telinga Elif.
"Jnas cukup aku malu" ucap Elif lirih
" Jangan!... kamu tidak boleh malu biarkan aku memandang wajah mu lebih lama lagi Elif, ini sangat nyata dirimu bukan mimpi " lalu Jnas mendongakkan wajah gadis di hadapannya itu yang tertunduk malu.
"please Elif berbicaralah jangan malu, dimana Elif yang cerewet itu" Jnas tertawa untuk mencairkan suasana
"apakah aku jelek dan kamu kecewa?" kata Elif datar
" oh Nooo Elif.... You are Very Very beautiful " kata Jnas
"terima kasih " kata Elif singkat
"hei ayolah... mulai kapan kamu berbicara sedikit, mana Elif ku yang cerewet" Jnas menarik tangan Elif ke kursi yang ada di samping mereka
" Elif sungguh aku tidak percaya sekarang aku benar benar melihat mu langsung dan lihatlah, bahkan aku memegang tangan mu dan jni sangat nyata Elif dan kamu juga sangatlah cantik " ucap Jnas semangat sambil mengelus tangan gadis di sampingnya itu.
Elif men jawab pelan, " terima kasih Jnas kuharap kamu tidak kecewa"
"kenapa harus kecewa ? sudah lama aku menantikan saat saat seperti ini" kata Jnas bahagia.
Elif lega dengan jawaban Jnas dia tersenyum dan memberanikan diri untuk melihat Jnas kembali, sesaat mata mereka bertemu.
Jnas pria dingin dan tidak banyak bicara dengan wanita mana pun, akan tetapi dengan Elif gadis Indonesia itu yang hanya kenal lewat dunia maya telah membuat dirinya berubah dan banyak tertawa dan melupakan semua masalahnya semenjak mantan tunangannya mengkhianati dirinya, Jnas banyak menutup diri dan Elif satu-satunya teman yang ada di sampingnya saat dia rapuh Elif membuat dia bangkit Elif selalu membuat dirinya tersenyum dengan omongan dan candanya yang konyol itu, Elif telah berhasil membuat dirinya kembali dan membuka hatinya, pertama berkenalan dengan gadis itu, dirinya masih berstatus tunangan mereka hanya mengobrol apa adanya karena Jnas sangat mencintai tunangannya dan tidak ingin mengkhianatinya, tapi wanita itu, wanita yang sangat ia cintai tega mengkhianatinya dan membohongi dirinya, sungguh ia sangat terpukul dan kecewa.
tetapi Elif gadis Indonesia yang ia kenal lewat dunia maya itu, yang pernah dia abaikan telah berhasil merubah dirinya, telah membuat dirinya lupa dengan masa lalu dan rasa sakitnya dan benar benar membuat ia melupakan mantan tunangannya yang telah mengkhianati dirinya, Elif lah yang telah menyembuhkan luka di hatinya.
Jnas menggenggam erat tangan Elif yang hangat dan lembut, tangan gadis mungil di sampingnya dan terus memandangi wajahnya yang cantik, sudah lama dia mengenal diri Elif, dia benar benar menantikan saat saat seperti ini selama dua tahun terakhir ini, menantikan saat dimana ia memegang tangan sahabatnya dan menghabiskan waktu dengannya.
dan Jnas segera menepis pikirannya tentang wanita yang telah mengkhianatinya.