Tải xuống ứng dụng
62.5% Pahlawan Gelandangan / Chapter 25: Sisi Lain Si Anjinx

Chương 25: Sisi Lain Si Anjinx

Si Anjinx merenung. Dia nampak memikirkan sesuatu yang baru saja dia dengar.

Kimansu masih terkejut. Dia masih syok karena makhluk yang diincar surveyor itu tidak lain adalah sahabatnya. Karena pengakuan si Anjinx, dia baru ingat novel isekai yang menceritakan bahwa Fenrir adalah dewa yang berwujud serigala.

Setengah canggung Kimansu menyatakan apa yang dia pikirkan.

"Identitasmu sangat sensitif. Kenapa kamu membocorkannya padaku?"

Si Anjinx justru melirik sosok asisten yang menggantikannnya menjaga toko.

"Hanya Fenrir sepertiku yang mampu menjinakkan Canix Luprax. Seharusnya tidak ada lagi."

Kimansu ikut menoleh ke omegra serigala yang bertingkah manis seperti anjing peliharaan. Setelah menitipkannya ke Si Anjinx, Canix Luprax itu langsung jadi pusat perhatian seluruh Kota.

"Aku hidup ribuan tahun sebagai dewa yang dipuja ras beastman, Kimansu. Tapi sejak dewa-dewa lain bekerjasama dengan N.A.O, aku diusir karena tidak sependapat dengan mereka. Sekarang kamu lihat ras beastman? Nasib mereka menyedihkan."

Mendengar nama N.A.O keluar dari mulut beastman itu, Kimansu bertanya pada intinya.

"Sejak kapan kamu tahu aku bukan manusia dari dunia ini? Kenapa aku tiba-tiba sudah di Kota Hallaval?"

Itulah misteri yang dia pusingkan. Setelah menghabiskan seluruh Exp di evolusinya sebagai pohon, Kimansu tidak ingat apa-apa lagi. Dia hanya ingat tahu-tahu sudah dirawat oleh si Anjinx.

"Berapa lama kamu di Hallaval?" Si Anjinx membalas pertanyaannya dengan pertanyaan.

"Hampir sebulan." Kimansu menjawabnya sesuai yang dia ingat.

Tapi Si Anjinx justru tersenyum simpul.

"Lebih tepatnya hampir setahun."

"Apa? Yang benar saja!" Kimansu tersentak. Dia tidak menyangka ada sebagian hidupnya yang terselip.

"Dua tahun lalu kamu adalah patung kayu yang tiba-tiba muncul di Desa Zuerst. Para warga menyembahmu karena menganggap kamulah yang selama 10 tahun menyuburkan desa mereka. Tapi kau tahu? Karena patungmu juga Desa Zuerst mengalami konflik—

"Yang benar saja!" Kimansu semakin syok.

"Iya. Desa itu sudah ..." Si Anjinx enggan bercerita. "Semua karena banyak yang memperebutkan patungmu."

Oh tidak! Penduduk desa kecil itu pasti dibantai.

Tanpa terasa, airmata Kimansu menetes. Dia langsung teringat senyum ceria warga desa yang 10 tahun bersamanya. Dia merasa bersalah karena kehadirannya justru menjadi masalah. Dia tidak mampu berkata-kata selain mendengar cerita yang Si Anjinx sampaikan.

"Aku menemukanmu setahun lalu waktu mencari bahan mentah di desa-desa. Aku melihat seorang gadis bersusah payah menyeret patungmu—

"Evelyn!!!" Tangisan Kimansu menjadi-jadi. "Dimana dia sekarang?? Hiks. Apa dia selamat?"

Evelyn adalah manusia yang paling dekat dengan Kimansu di dunia ini. Dia adalah sumber ketabahannya yang 10 tahun terjebak sebagai pohon. Berita mengejutkan itu spontan mengingatkannya pada senyum manis seorang gadis.

Si Anjinx justru memberinya jawaban tidak terduga.

"Dia jadi kepala Desa Zuerst sekarang."

"Huh?" Kimansu mulai bingung

"Memangnya kamu mikir apa? Desa Zuerst baik-baik saja. Yang aku ceritakan itu konflik kecil warga desa yang berebut memindahkan patungmu."

Kimansu syok lagi. Kali ini dia syok karena terlajur malu menangis histeris seperti pemain sinetron.

"Warga desa berterima kasih padamu, Kimansu. Mereka percaya bahwa suatu saat nanti kamu jadi manusia. Dan gadis yang bernama Evelyn itu yang kesana kemari mencari tahu caranya."

"Dan kamu yang memberi tahu caranya?"

"Enggak. Orang idiot mana yang percaya patung bisa jadi manusia?"

Si Anjinx mulai bersikap menyebalkan. Tapi Kimansu yakin bahwa Gold Fenrir yang agung itu pasti sedang bercanda.

"Lalu, kenapa kamu mengambil patungku dari gadis itu?"

"Aku membelinya. 12 copper. Aku tawar jadi 10 copper."

Kimansu mulai kesulitan menebak apakah Si Anjinx itu bercanda atau sedang mengejeknya.

"Kamu membeliku untuk dijadikan manusia pakai sihirmu, bukan? Kamu kan dewa."

"Enggak. Aku membelimu sebagai patung pengusir kecoa. Siapa sangka sebulan lalu kamu jadi manusia? Merepotkan saja."

Kimansu meremas wajahnya sendiri. Dia menyudahi diskusi menyedihkan itu demi topik lain yang lebih penting.

"Njinx, apa rencanamu sekarang? Kamu tahu agen N.O.A itu sangat kuat, bukan?"

Si Anjinx justru terbahak.

"Aku tidak pernah cemaskan itu, Kimansu. Posisiku tidak akan ketahuan selama aku menyembunyikan spiritku. Kamu sudah lihat papan statusku, bukan?"

Kedua kalinya Kimansu meremas wajahnya sendiri. Dia mulai malas bertanya sajauh mana identitasnya diketahui Si Anjinx.

Pantas saja om-om beastman itu membongkar identitasnya sebagai Gold Fenrir.

Kimansu buang muka ketika si Anjinx memberinya sebuah pesan.

"Aku merasakan kekuatanmu semakin besar, Kimansu." Si Anjinx menepuk pundaknya. "Besok adalah pesta pernikahaanmu. Kamu pasti sudah tahu istrimu bukan beastman biasa. Sebagai mantan dewa dari para beastman, tolong gantikan aku menjaga mereka. Kamu siap, Kimansu?"

Sebagai sahabat, Kimansu jelas menjawab, "Iya.

Dan Homeless Hero itu langsung mendapat hadiahnya.

PIP!

[Divine Quest Unlocked: Road to be God]

[New Ability Unlocked: Coating]

[New Ability Unlocked: Dimensional Door]


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C25
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập