Rudi, melamun sendiri di kamarnya, pikirannya jauh melayang ke masa lalu saat-saat dia mengalami luka dalam hidupnya.
#Bandung 2011
~
"Ibu adalah sosok wanita nomer satu di hati Gw, bagaikan malaikat tanpa sayap yang selalu tegar menghadapi semua cobaan dalam hidupnya, dan Ibu juga yang membuat Gw kuat menjalani hidup sampai saat ini, sebagai pengganti Ayah dan anak lelaki satu-satunya dalam keluarga Gw harus menjadikan contoh yang baik bagi adik-adik perempuan yang Gw sayangi"
###
"Rudi, gimana kerjaan kamu di Jakarta?" tanya seorang Ibu kepada anaknya
"Alhamdulillah lancar mah, Bapak lagi ada di mana sekarang?"
"Bapak ga tau Nak, belum ada kabar lagi..katanya sih lagi banyak urusan di luar.."
"Mamah masih jualan kue?"
"Masih Nak, Bapak kan penghasilannya ga jelas, sementara adek-adek kamu masih pada sekolah, jadi mama harus cari tambahan.." Jelas Mamah Rudi sambil tersenyum
"Maaf ya mah, kalo Rudi, belum maksimal buat bantu Mama.." Kata Rudi dengan sedih, Mamanya pun mengusap kepala Rudi sambil berkata
"Ga apa-apa Nak, ga usah di pikirin, yang penting kamu di Jakarta baik-baik aja, pekerjaannya lancar, Mama juga ngerti kamu di Jakarta harus mikirin tempat tinggal, makan, biyaya kuliah..di sini Alhamdulillah udah cukup..sebenernya Mama juga sedih kamu harus langsung ke Jakarta setelah lulus SMA, kamu tuh sebenernya masih tanggung Jawab orang tua.." Kata Ibunya Rudi, dan Air matanya pun mengalir ke Pipinya.
"Pokoknya kalo Rudi udah lulus kuliah, Rudi mau fokus dulu untuk di sini sama Adek-adek.."
"Iya Amin, Mama doain kuliah kamu lancar, terus bisa jadi orang sukses.."
"Amin Mah..." Jawab Rudi sambil tersenyum, dan dia berjalan ke kamar adeknya, dia melihat adek perempuannya yang sudah tertidur, Rudi melihat wajah-wajah polos adeknya, seketika terbayang masa-masa ketika Rudi dan Adeknya masih Anak-anak, suka main sama-sama, belum memikirkan beratnya kehidupan.
~
"Maaf yah, kalo Kaka belum sempet kasih apa yang kamu mau, belum bisa maksimal ngebantu kamu, tapi, sebisa Kaka, bakal usahain buat Kamu dan Mamah untuk dapet yang terbaik, doain Kaka terus yah.."
~
#Keesokan Harinya
Drrttt..Drrttt.. HP Rudi bergetar, ada sms dari Dini pacarnya Rudi di Bandung
"Jam berapa mau ke sini?" tanya Dini ke Rudi
"Bentar yah, aku kan baru nyampe Bandung malem, belum ngobrol-ngobrol juga sama adek-adek, kemarin mereka udah tidur.." Jawab rudi di sms
"oh, Ya udah ga ke sini juga Gpp.." Jawab Dini singkat
"Nanti aku ke sana, kamu jangan egois dong.."
Dan Dini tidak membalas lagi sms dari Rudi.
###
setelah mengobrol sebentar dengan Ibu dan Adiknya, Rudi bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Dini.
"Mau kemana Nak? Mama baru mau masak.."
"Mau ke rumah Dini dulu Mah.."
"Oh ya udah, nanti makan disini yah, Mama mau masak makanan kesukaan kamu.."
"Iya mah.." Jawab Rudi sambil pamit
###
sesampainya di Rumah Dini, Rudi di sambut oleh Papahnya.
"Eh Nak Rudi, kapan sampai Bandung?" sambut Papahnya Dini
"Tadi malam Pa...Apa kabar pa" jawab Rudi sambil mencium tangan orang tua Dini
"Alhamdulillah baik..ayo masuk.."
Rudi masuk dan duduk di kursi ruang tamu, dan Dini pun di panggil oleh Papahnya.
wajahnya terlihat bete melihat Rudi terlambat datang.
"hai, apa kabar?" tanya Rudi ke Dini
"Baik.." Jawabnya singkat
"Maaf yah, kan kamu tau sendiri aku libur kerja cuma dua hari, dan aku harus bisa atur waktu.."
"Ya kalo kamu masih kangen sama orang tua, ngapain ke sini?" Jawab Dini
"lah kok gitu sih? Ya wajar aku ketemu orang tua dulu, abis itu ketemu kamu.."
"terserah, aku ga mau ngatur kamu.."
dengan perasaan campur aduk Rudi coba bersabar, dan tak lama setelah itu Papahnya Dini ikut duduk di ruang tamu.
"Nak Rudi, gimana kerjaannya lancar?" tanya Papahnya Dini
"Alhamdulillah lancar Pa.."
"Ya syukur kalo gitu, jadi gini, sekarang kan Rudi sudah kerja, kapan mau nikah sama Dini?" Mendengar itu Rudi pun kaget
"hmm, maaf Pa sebelumnya, Rudi mau selesain kuliah dulu.."
"kira-kira berapa lama lagi lulusnya?"
"kalo lancar dua tahun lagi Pa.." Jawab Rudi
"Apa gak terlalu lama? kan bisa kuliah sambil berkeluarga?"
"Maaf Pa, Rudi minta waktunya..belum lagi Rudi belum punya apa-apa.."
"Bapak ngerti sih, tapi harapan Bapak cuma Nak Rudi, kasian Dini,Ibunya sudah meninggal, sekarang dia cuma tinggal berdua sama Bapak"
"Iya Pa, Rudi bakal nikahin Dini kalo Rudi sudah siap.."
"Bapak percaya sama Nak Rudi, Bapak sekarang sudah tua, Bapak nitip Dini yah, kalo bisa jangan lama-lama nikahnya"
Rasa-rasanya Rudi mau menangis saat itu juga, dia teringat wajah Ibunya, Wajah Adik-adiknya, yang belum sempat dia bahagiakan.
~
"Gw hanya manusia lemah yang mempunyai banyak kekurang, di balik semua tawa dan canda, tersimpan luka yang dalam, waktu gak akan bisa di ulang, ingin rasanya membahagiakan semua orang, tapi sekali lagi Gw bukan tuhan yang mempunyai segalanya"
~
Dalam pikirannya saat itu, bagaimana dia harus bilang ke Ibunya untuk segera menikah, padahal dia sama sekali belum bisa membahagiakan orang tuanya. Sebagai anak lelaki satu-satunya Rudi merasa punya tanggung jawab yang besar.
###
"Taun depan kita nikah yah.." kata Dini ke Rudi
"Ga bisa lah Dini, aku belum punya apa-apa, di tambah aku belum bisa bahagiain orang tua, masih harus mikirin Adek-adek aku.."
"terus kapan? sampe adek-adek kamu lulus sekolah semua? aku tuh udah bosen di sini..kamu kalo ga mau nikahin aku, tinggalin aja aku sekalian, gpp.. kalo Bapak aku nanya, bilang aja aku yang minta putus!!" kata Dini sambil emosi
"loh kok gitu sih? bisa ga sih kamu tuh sedikit dewasa kalo ngadepin masalah?" Rudi berusaha menenangkan Dini
"Ya udah gitu aja...terus kamu ga usah cari-cari aku lagi..biar aku pergi yang jauh.."
~
"Sebenernya Gw sayang sama Dini, tapi, karna sifatnya yang egois lama-lama rasa sayang Gw terkikis dan timbul benci sedikit demi sedikit karna ulah dia sendiri.
Tapi Gw udah janji sama Ibunya Dini sebelum beliau meninggal untuk jaga dan nikahin Dini, entah apa yang Gw rasain saat itu, antara sedih dan tertekan memikirkan semua masalah yang ada.."
~
~
"Akhirnya Gw memutuskan untuk menikahi Dini dua tahun lagi, setelah berbagai debat yang panjang dan memberanikan diri untuk bilang ke orang tua, saat itu Mamah hanya bisa nangis..Mamah bilang, Jadilah orang dewasa yang bertanggung jawab, di mata Mama kamu masih Rudi yang selalu nangis waktu mau minta uang jajan, Rudi yang selalu nunguin makanan matang pas Mama lagi masak di dapur, Rudi yang selalu mijitin kepala Mamahnya kalo lagi pusing...di mana pun kamu berada, Mama selalu doain yang terbaik buat hidup kamu."
~
#Jakarta 2013
Rudi menangis sendiri di kostnnya.
Kala aku masih kecil
Aku masih di pangkuanmu
Kala itu pula aku tak pernah paham
Tentang apa yang kau tuturkan
Tentang apa yang kau lakukan untukku
Kala itu pula aku tak paham
Bagaimana pengorbananmu
Kau selalu mengajariku akan kebenaran
Hingga aku dewasa
Aku merindukanmu, ibu…