.
"Perrie! Tunggu!" Panggil Ivanna yang tengah kuyup dengan pasta bolognese, "Semua ini salah mu, seandainya kamu tidak keras kepala dengan makanan yang kamu ambil, pasti semua tidak menjadi seperti ini!" tunjuk Ivanna kepada pria tua itu saat berada di koridor laundry room.
"Ivanna!" Panggil 'Altha' mempertingati Ivanna agar tidak menyulut lagi kemurkaan Nolan, "Berhati-hatilah kepada Nolan, jika tidak ingin ditendang dari rumah ini malam ini." Ucap 'Altha' seolah dia bertindak sebagai 'Altha' yang sebenarnya. Menjadi angkuh layaknya Altha terkadang menyenangkan juga.
Ivanna mengerutkan keningnya dan mengeloyor pergi tanpa membantah apapun. Ia sangat kesal sekali dengan perlakuan yang diterimanya. Ia merasa nelangsa sekali diperlakukan seperti itu, padahal ia adalah seorang putri dari pemimpin mafia tapi bisa ditindas hingga sebegitu rupa.
"Hwaaaa!! Hwaaaaa! Hwaaaaaa!" Ivanna menangis sekeras-kerasnya di dalam kamar mandi.
Sesudah membaca jangan lupa tinggalkan PS kalian ya,.... agar semakin banyak yang membaca cerita author ini, dan saya juga semakin semangat menulis kelanjutannya....