Senyum Shin mengembang puas, mendengar perkataan nenek yang menganggap nya kekasih Jeha. Di tambah Jeha mengangguk kepada nenek nya, itu artinya Jeha secara tidak langsung mengakuinya sebagai kekasih.
Shin merasa lega karena dia merasa semua kembali seperti awal dia kenal denagn Jeha yang banyak bicara, dan suka tersenyum.
Akhirnya, semuanya kembali seperti sediakala. Shin benar-benar sudah lama merindukan sosok Jeha yang sehangat ini. Tidak diam dan suka marah-marah terlebih membentak nya.
"Wahhh ... Nenek tidak menyangka kalau hari ini nenek dibawakan calon cucu menantu. Siapa nama kamu gadis cantik?" tanya nenek Jeha seraya merangkul Shin dengan penuh kehangatan.
"Namaku Shin nek!" Jawab Shin sambil tersenyum malu.