"Sepertinya dia bukan supirmu yang biasa"ucap Nana yang sudah nyaman duduk di samping Lion.
"Dia supirnya Jeha"jawab Lion dengan santai.
Nana mengerutkan keningnya "Jeha?, jadi semua ini adalah rencana Jeha? "
Lion mengangguk "Apa kamu terharu? "
Nana menunduk dan mengabaikan pertanyaan Lion, hatinya mulai merasa tidak nyaman karena seingatnya diantara sadar dan tidak sadarnya, dia mendengar pengakuan Jeha malam itu, namun dia tidak mengira kalau Jeha memiliki hati yang tulus padanya sehingga Jeha rela merencanakan semua ini untuk dia dan Lion.
"Jeha, apa mungkin kamu mengorbankan perasaanmu untuku? "batin Nana.
"Apa kamu baik-baik saja? "tanya Lion.
Nana mengangguk"Iya"
Lion tersenyum dan menarik Nana ke dekapanya, tiba-tiba dia menerima pesan yang membuat wajahnya berubah gelap namun dia berusaha menyembunyikanya dari Nana dan memilih mematikan handphonya.
Sementara Nana dan Lion sudah jauh meninggalkan hotel, semua orang pu. satu per satu meninggalkan hotel.