"Apa kamu tidak tau sedang bicara sama siapa? "
"Tidak, aku tidak mengenalmu jadi lepaskan aku sekarang! " Yuri mulai kesal dengan kelakuan Ryeon.
Ryeon semakin geram, "Ha ha ha... sepertinya kamu gadis tidak normal, secara seluruh wanita korea bahkan sampai luar negeri kenal siapa Ho Ryeon, salah satu bintang korea yang di gilai wanita?"
"Sekali lagi aku katakan kalau aku tidak perduli, jadi segeralah menyingkir dari hadapanku! " Yuri menggertakkan giginya.
"Apa...? "Ekspreai Ryeon berubah aneh, dia shok karena Yuri tidak mengenal dia.
Tanpa fikir panjang lagi, Yuri segera masuk ke rumah Lion dengan ekspresi cemas.
Sadar dari shok nya, Ryeon langsung menyusul Yuri masuk ke rumah Lion dengan cepat, dia berfikir kalau Yuri adalah wanita yang di campakkan oleh Lion.
Di dalam rumah Lion, Yuri berteriak memanggil nama Lion.
"Lion kamu di mana? "
"Lion keluarlah, aku ingin bicara padamu"
"Aisss... tampaknya gadis ini sangat mengerikan, dan hari ini aku akan menjadi saksi dari perang yang sebentar lagi terjadi" batin Ryeon sambil berdecak pinggang melihat Yuri berteriak-teriak di ruang tamu Lion.
"Maaf nona Yuri, tuan tidak bisa di ganggu" jelas pelayan Gong.
Yuri semakin geram mendengar penjelasan pelayan Gong.
Tanpa perduli lagi Yuri langsung menemukan Lion sendiri di ikuti oleh Ryeon yang penasaran dengan Yuri.
Setelah lama mencari, Yuri menemukan Lion di dalam ruang kerjanya sedang terdiam menatap layar komputernya.
"Lion...!?" Panggil Yuri.
Lion langsung melirik Yuri tanpa ekspresi, wajahnya pucat karena semalaman tidak tidur.
"Kenapa kamu hanya duduk diam di sini hah?, sedang di luar sana my Nana tidak ada kabarnya, apakah dia sudah makan? apakah dia baik-baik saja?"
Lion hanya diam dan kembali menatap layar komputernya, melihat itu Yuri semakin geram.
"Lioonnn... apa kamu mendengarkanku? "
"Kamu kira aku hanya duduk diam saja? asal kamu tau aku sudah mencarinya semalam akan tetapi kakek sepertinya tidak membiarkan sinyal ada di tempat penyekapannya karena dia tau kemampuan meretasku, selain itu dia juga tau ID ku jadi aku di blokir dari semua jaringannya"
"Siapa yang di sekap?" tiba-tiba suara Ryeon menyela pembicaraan Yuri dan Lion.
"Calon istriku" jawab Lion.
"Kenapa kamu mengikutiku?" tanya Yuri setelah melihat Ryeon berdiri di depan pintu ruang kerja Lion.
"Itu tidak penting karena yang terpenting adalah menemukan calon istri Lion" ucap Ryeon dengan serius seraya mengabaikan Yuri.
"Jika ID mu di kenal, bagaimana kalau kita minta bantuan sama ahlinya, dan sepertinya aku tau siapa orang yang bisa membantu kita " lanjut Ryeon.
"Siapa?" tanya Lion dan Yuri berbarengan.
"Park Jeha, kemampuan IT nya tidak di ragukan lagi, dan dia ahli dalam memusnahkan musuh di dalam game, jadi di dunia nyatapun tidak ada bedanya dengan dunia game" jelas Ryeon.
Mendengar nama Park Jeha, Lion langsung murka, "Aku tidak akan meminta bantuanya"
"Tapi.. "
"Nana adalah calon istriku jadi dia adalah tanggung jawabku" ucap Lion.
"Aku tau, jika bukan Jeha, lalu siapa lagi? kamu sedang mempertaruhkan keselamatan calon istrimu" lanjut Ryeon.
Tiba-tiba Yuri berlutut di hadapan Lion sambil mendongak menelungkupkan tangannya di dada.
"Apa yang kamu lakukan? " tanya Lion sambil menatap Yuri dengan heran.
"Lion aku setuju dengan perkataanya, karena aku tidak tenang melihat Nana di sekap walaupun cuman sebentar karena... " Yuri tidak sanggup melanjutkan kata-katanya, dia terduduk sambil menangis tersedu.
"Apa maksudmu? kenapa kamu tidak melanjutkan kata-katamu hah..?" Lion mulai hilang kesabaran.
"Karena Nana pobia dengan gelap dan ruang sempit, dulu kami pernah di sekap oleh penjahat di ruang yang gelap, Nana kejang-kejang dan sesak nafas, setelah itu kami selamat tapi sayang dia jatuh koma selama satu bulan" Jelas Yuri dengan berderai air mata.
Mendengar penjelasan Yuri, Lion langsung gelapan, dia menangis mengingat darah yang keluar dari sudut mulut Nana.
Tanpa menunggu lama lagi Lion langsung bergegas keluar dan menjalankan mobilnya tanpa memperdulikan Yuri dan Ryeon yang masih ada di rumahnya.
Sesaat kemudian Lion sampai di depan kantor Jeha, setelah itu dia turun dari mobil dan masuk ke kantor Jeha.
Melihat sosok Lion muncul di One Soft semua orang terkejut bukan main, terutama para wanita yang tidak menyangka bisa melihat Lion secara langsung tanpa membawa asisten ataupun pengawal.
"Itu itu tu.. kan Ceo KI Grup, suami idaman banyak wanita di Korea ini"
"Sumpah dia tampan banget, tubuh dan sorot matanya membuatku meleleh"
"Dia ngapain ya ke sini? apakah dia mau bekerja sama dengan perusahaan kita? "
"Ya tuhan, aku mimpi apa semalam bisa melihat manusia sesempurna tuan Kim Lion? "
Lion tidak perduli dengan semua orang yang menatapnya dengan aneh, ekspresinya begitu gelap dan auranya sangat memikat.
"Masukkan kartu namamu!" perintah Lion pada salah satu satpam itu.
"Ba baik tuan" satpam itu langsung membukakan jalan buat Lion dengan sedikit gemetar.
Siapa yang tidak kenal Lion, Ceo KI Grup yang sukses dan karismatik namun menakutkan, satpam itu juga hapal wajahnya saking seringnya dia muncul di tv dan majalah-majalah bisnis lainnya.
"Ada apa? " tanya Jeha yang sibuk menguji coba game barunya.
"Di luar ada... " kata asistennya dengan ragu karena dia tau betul kalau bosnya tidak akur dengan Lion.
Jeha menghentikan aktivitasnya dan menatap asistennya dengan sinis, "Katakan sekarang! "
"Itu di luar ada tuan Kim Lion" jawab asisten Jeha.
"Apa kamu punya waktu? " tiba-tiba terdengar suara Lion di depan pintu.