Langkah kaki Jane tampak tidak bersuara saat dia mengendap-endap dalam kamarnya sendiri, takut jika Daniel terbangun dan semua rencana untuk melarikan diri akan sia-sia.
Dengan hati-hati Jane sudah mengambil jaket, tas, ponsel, dan dompetnya. Sesekali ia melirik kearah Daniel yang masih tertidur lelap, seringkali ia menahan napas dan merasa takut jika Daniel saat itu akan segera bangun.
Jane sudah berada didepan pintu kamar, ia memegangi gagang pintu kamarnya dengan jantungnya yang berdegup tidak karuan. Keringat dingin mulai ia rasakan, tiba-tiba saja hawa panas menyelimuti sekujur kulitnya. Napas Jane menjadi menipis, dan ia semakin takut dengan apa yang akan ia lakukan.
Haruskan Jane memutar gagang pintunya dengan cepat, atau ia harus memutar gagang pintunya dengan perlahan. "Ayolah... Jane... kau harus tenang." Ucap Jane, yang sudah bersiap-siap untuk membuka pintu kamarnya.