Rian dan Wira masih memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang melewati mereka, mereka juga bisa mendengar suara telpon yang berdering tidak henti-hentinya. Suasana kantor berita memang berbeda dengan kantor Soedarmo yang tenang dan tidak berisik.
"Kalian tunggu disini OK! Pak Danu belum selesai meeting, dan kalau kalian ingin minum. Pantry ada di ujung sana, anggap saja rumah sendiri ok." Ucap wanita dengan rambutnya yang dicepol amat tinggi, tangannya masih sibuk dengan tumpukan kertas yang tebal yang sedang ia periksa dengan teliti.
Rian dan Wira hanya bisa memberikan senyuman sebagai tanda kalau mereka menuruti perintah wanita tersebut.
"Hei Edi!! Mana berita untuk jam satu?? Kau sudah gila?? Tigapuluh menit lagi kita akan on air, dan kau akan memberikan berita sampah itu??" Wanita itu berteriak dengan kencang.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh