Alfred berjalan menghampiri putrinya, ayah dan anak itu sama-sama memperlihatkan wajah kekesalannya. "Ayah... Bagaimana bisa kau melupakan ibu!" Ucap Ella kesal. "William lepaskan aku!!"
"William lepaskan putriku!" Perintah Alfred tegas. Dan William pun melepas dekapannya, dan Ella sudah berdiri tegak berhadapan dengan ayahnya. Sorot mata Alfred menatap tajam kearah putrinya, kekecewaan yang sangat besar tergambar pada wajahnya.
"Ada apa dengan kau hari ini, Ella?" Alfred menatap putrinya, sedikit bingung dengan Ella yang mengenakan mantel hitam pria.
"Harusnya aku yang bertanya pada ayah! Kenapa ayah bersikap seperti ini! Apa ayah sudah melupakan ibu?" Balas Ella.
"Ella bersabarlah, lebih baik kita pulang sekarang!" Ucap William mencoba menengahi.
Ella remaja.. layaknya remaja pada umumnya.
diusianya yang masih muda. gejolak remaja sangat mendominasi.
sedikit rasa egois, tidak mau mengalah, dan juga rasa ingin tahu yang berlebihan.
begitulah saya menciptakan karakter Ella kecil yang beranjak dewasa. ditambah lagi tanpa kehadiran ibunya.
please. jangan bully Ella.. hehehe..
terimakasih untuk yang sudah baca sampai dengan bab. ini
jangan lupa untuk dukung saya selalu ya..
^_^