"Jadi begitu," ujar Tn. Farzin yang menyelesaikan penjelasannya pada Bibi Vey mengenai hasil DNA Zhani.
"Semuanya hanya rumit karena tubuhnya belum ditemukan, ya?" kata Bibi Vey.
"Ya, dan mengungkap tersangkanya bukanlah perkara yang mudah."
"Aku paham."
Sesaat kemudian, ponsel Bibi Vey berdering, ada sebuah pesan masuk, dan ia pun langsung melihatnya. Pesan itu dari Jhana.
"Ada pesan dari Jhana," ucap Bibi Vey.
"Apa katanya?" tanya Tn. Farzin.
"Dia bilang dia akan kembali ke Jogja dengan pesawat, dan akan sampai sekitar satu setengah jam lagi."
"Bagaimana bisa dia mendapatkan tiket untuk penerbangan hari ini juga?" ucap Ny. Zemira.
"Kalau memang harus, pasti ada jalan," ujar Tn. Farzin. "Bagaimana dengan Johan?" sambung Tn. Farzin, ia bertanya pada Bibi Vey.
"Entahlah, dia tidak menceritakan apa-apa tentang Johan," jawab Bibi Vey.
"Jadi sekarang kita hanya perlu menunggunya kembali?" kata Joshua.
Wah, gak terasa udah bab 200, perasaan masih bab awal aja di mana Jhana lari dari acara makan malam keluarga Dhananjaya bersama Dina. Selama 200 bab ini juga banyak tokoh berkesan yang udah hilang, Arini, Yazid, Ust. Alman, Ayang, Khansa, Ny. Bahira, Tamara, Wanda, Andra, dan tokoh-tokoh lainnya seperti Romeo, Agatha, Jamal dan istrinya yang baru muncul tapi langsung mati, terus Nesha dan Tn. Ephraim yang gak pernah muncul tapi namanya lumayan sering disebut, hahaha. Ada yang mau nambahin?