"Ana ibu minta maaf, tapi sepertinya kehadiranmu membuat acara ini berantakan, jadi ibu mohon pulanglah!". Ibu Aira memohon dengan sangat lembut karena dia tau kalau Ana gadis yang baik.
Ana yang sedari tadi mempertahan kan ketenangannya menjadi goyah dengan permintaan ibu Aira, dia tidak tahan melihat mertuanya memohon seperti ini padanya. Dia pun mengangguk dan segera berbalik.
Namun langkahnya terhenti ketika Alvin yang sedari tadi tenang, menarik tanganya. Alvin mendekap Ana berdiri di sampingnya dan dengan lantang dia berkata.
"Dia istri ku". Mendengar pengakuan Alvin, semua orang di ruangan itu tercengang, dan yang paling buruk ekspresinya di sana adalah Putri dan Cantika.
Tiba-tiba Zian turun dari gendongan kakek buyutnya dan segera berlari ke arah Ana, dia tersenyum dan membentangkan tangan nya kearah Ana, Ana langsung menunduk dan memeluk Zian, dengan senyum merekah Zian mencium Ana.