sesampainya dihalaman Panti asuhan Budi melihat anak-anak panti sedang makan seadanya, terlihat kegembiraan dalam wajah mereka. sungguh indah suasananya.
Budi hanya bisa melihat sekelilingnya mencari sesosok wanita, tapi dia tidak menemukannya. masuk lebih dalam menyusuri lorong ruangan demi ruangan, yang dilihatnya banyak anak yang sakit.
Budi tetap belum menemukan Renata. masuk lebih dalam yang dilihat hanya ruangan kumuh tak terawat. Budi memutuskan untuk kembali. terkaget melihat Renata didepan matanya, terdiam melihat matanya. Budi hanya kuat beberapa detik dan berlari meninggalkan Renata dengan penuh tanda tanya.
baginya beberapa detik itu sudah merupakan kebahagiaan tak berujung. hatinya sungguh berbunga-bunga. disisi lain Budi gemetar tidak mampu melihat mata Renata. walaupun beberapa detik itu sudah membuatnya lemas tak bertenaga.
para pengawal terkejut melihat Budi lari dan langsung menuju kereta kuda.
"den Budi ada apa? apa ada yang mengganggu den Budi?" tanya pengawal sudah bersiap untuk menuju panti asuhan.
"sudah kita kembali ke rumah" jawab Budi gemetar. sungguh indah yang dirasakan.
cukup melihat dan menatap matanya sudah membuat kebahagiaan tersendiri bagi Budi.
Budi dirumah sudah ditunggu oleh sang ibundanya, disegerakan untuk pindah ke kakeknya. semua barang sudah disiapkan tinggal menunggu sang anak tercinta.
"bik, pastikan jangan ada yang tertinggal." pinta bu Sri kepada bibik yang mengasuh den bagus Budi.
"iya, nyonya" jawab bibik kebingungan saat pagi sekali sudah disuruh mempersiapkan pakaian Budi.
"mungkin akan menjadi kejutan bagi Budi, untuk tinggal di kota bungah. sudah lama sekali dia tidak kesana" ucap nyonya Sri.
kembali ke Budi, saat ini sungguh yang dilakukanya hanya terus membayangkan kejadian tadi. saat terindah, saat menatap wajah Renata. saat bertemunya mata mereka.
Budi memutuskan untuk putar kembali ke panti, rasanya kurang lama untuk melihat Renata. Budi tidak tahu apa yang dirasakan saat ini. karena memang dia jarang keluar rumah. jarang bergaul. cupu.
jangankan mengenal cinta. melihat wanita dewasa saja tidak bernafsu. padahal dirumahnya banyak wanita cantik yang berkerja kepada keluarganya.
tapi saat ini dia merasakan cinta, dan cinta tanpa nafsu. cukup melihat Renata sudah menjadi kebahagiaan. cerita cinta mereka dimulai saat kisah ini ditulis...
Budi merasakan keinginan yang kuat untuk menemui Renata. padahal beberapa menit yang lalu dirinya gemetaran saat ketahuan mencari Renata.
sesampainya didepan panti asuhan yang dilihat pertama kali adalah Renata diganggu oleh beberapa orang. kemarahan yang sangat, dimana seolah-olah itu bukan Budi.
Budi langsung meloncat seperti burung. ya seperti burung tangannya direntangkan ke samping, kakinya ditekuk langsung Ditendangkan ke arah kepala. jika kalian melihatnya sungguh seperti ahli bela diri.
'brugh' bunyi seseorang terjatuh. mereka langsung mengepung Budi. tapi tidak beberapa lama para pengawal sudah mengalahkan mereka semua. setelah itu Budi langsung meninggalkan panti asuhan membuat Renata kebingungan.