Tải xuống ứng dụng
44.28% Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT) / Chapter 31: Cemburu ( bagian 3 )

Chương 31: Cemburu ( bagian 3 )

Karna melihat Claudy terdiam...dan tidak ingin menjawab pertanyaannya, Bayu tidak ingin mendesaknya.

Setelah selesai semuanya, mereka kembali ke mobil dan meneruskan perjalanan.

......

keesokan harinya,

Hari minggu ini, Bayu sudah datang ke tempat Claudia, biasanya setiap minggu pagi, mereka bersepeda bersama, dia heran melihat pintu rumah dan Pustu tertutup, biasanya Caludia sudah bersiap-siap menunggunya di teras rumah.

'Ada apa dengan gadis itu sejak kemarin? ' Batinnya.

Bayu mengetuk pintu rumah Claudy, tak lama kemudian pintu terbuka sedikit, Claudy hanya membuka sedikit pintu, seolah-olah dia melarang Bayu untuk masuk.

"Kupikir... hari ini bisa melihat mu handukan" Goda Bayu sambil nyengir.

" Blam.. " Tiba-tiba Claudy menutup pintunya. melihat itu Bayu terdiam. Tak lama kemudian dia berkata lagi.

" Claudy.. buka pintu dong aku cuma bercanda, maaf.. buka pintunya ya! " katanya lembut.

"Nggak pulang kau sana" Kata Claudy dengan nada marah.

" Apa? memangnya aku salah apa hah? sejak kemarin kamu marah-marah tampa alasan. " kata Bayu agak kesal, karna dari kemarin Claudia bersikap lain.

"Kamu nggak salah apa-apa.. " jawab Claudy.

"Truss.. kenapa kau seperti ini? " kata Bayu masih dengan nada kesal.

"Aku hanya tidak ingin melihatmu hari ini. " Jawab Claudia.

'Apa? apa-apaan gadis itu? ' batinnya Lalu otaknya berfikir bagaimana supaya dia bisa masuk ke dalam, karna dia yakin, Claudy menyembunyikan sesuatu .

"Ow... Aduh.. " kata Bayu berteriak kesakitan.

Mendengar itu Claudy langsung keluar, dia melihat Bayu yang sedang jongkok sambil memegang tulang keringnya dengan wajah kesakitan.

"Kenapa kakimu? " Tanya Claudy cemas sambil ikutan jongkok dekat Bayu.

"Nggak papa" Jawab Bayu berdiri dan langsung lari kedalam.

Melihat itu, Claudy terpana, lalu sadar, ada sesuatu yang harus tidak dilihat Bayu ada di dalam sana, Claudy juga berlari ke dalam, dan menemukan Bayu yang terpana di dekat meja makan.

"Apa ini? "Tanya Bayu heran karna melihat begitu banyak makanan di atas meja makan.

"Aku belajar masak. " Jawab Claudy.

" Belajar masak? " Tanya Bayu.

"Sejak semalam hatiku tidak tenang, mataku tak bisa tidur, kau terus saja memuji Alma, aku juga ingin kau puji. makanya aku bangun dari subuh tadi dan membuat semuanya, tapi... sepertinya gagal. " Kata Claudy sedih.

" he heh he.. " Kata Bayu tertawa sambil menggaru hidungnya dengan ujung jarinya. ' Ternyata.. dia cemburu padaku, senang rasanya hatiku' Batin Bayu, wajahnya masih saja tersenyum.

"Kenapa kau tertawa? " tanya Claudy cemberut.

" Apa kau tidak tau apa hubungan Alma dengan ku? " Tanya Bayu

" Tidak " jawab Claudy singkat. " Apa dia cinta pertama mu? "Sambungnya.

Medengar itu, tawa Bayu pecah.

" haduh... " katanya sambil menahan sakit perut akibat tertawa. " Cinta pertama ku? itu hal yang paling koyol yang pernah aku dengar. Aku dan Alma saudara sepupu. " kata Bayu.

"Apa dia kakak Said? " tanya Claudia.

" Bukan... Said adalah saudaraku dari pihak ayah.. ayah kami saudara kandung, tapi dengan Alma.. Ibu kami yang bersaudara. Aku belum pernah bilang, bahwa ibuku orang minang kan? " Tanya Bayu.

Claudy menggeleng, dia juga baru tau kekasihnya ini keturunan minang.

" Dalam adat minang kabau orang yang se suku saja tidak boleh menikah, apalagi orang yang bersaudara karna kedua ibunya saudara kandung, itu sama saja seperti mereka yang bersaudara kandung.

Tapi... aku boleh menikah dengan anak dari saudara laki - laki ibuku , atau anak mamak ku. mamak adalah sebutan untuk Om. "terang Bayu.

" Kau ingin menikah dengan anak mamak mu" Tanya Claudy.

"Sayangnya aku tak punya mamak. "

Mendengar penyataan Bayu itu, Claudy cemberut. berarti.. jika punya mamak, bisa saja dia akan menikah dengan putri mamaknya.

Melihat wajah Claudy, Bayu tersenyum. Dia dapat menebak apa yang ada dalam pikiran gadis itu.

" Sudah lah.. aku cuma bercanda", kata Bayu sambil memegang kepala Claudy. Lalu mendekati meja makan sambil mengamati apa yang ada di sana.

" Ini.... apa ini sayur kangkung pakai kecap" Tanyanya polos.

" Bukan itu sayur kangkung sambal terasi..angus dikit.. " jawab Claudy.

Bayu:"....."

"Apa ini ayam kecap? " tanya bayu lagi..

" Bukan itu ayam goreng... angus dikit.. "Kata Claudy mulai kesal.

"Apa ikan ini juga angus dikit?" Tanya Bayu sambil menunjuk ikan yang ada di sana.

"Bukan... itu ikan bakar.. Mbok Yem yang bikin.." Jawabnya kesal. mendengar itu Bayu tertawa.

" kenapa semua masakanmu angus dikit? " tanya Bayu.

" Mangkanya dari tadi kau kusuruh pulang" Kata Claudy marah.

Tiba-tiba saja Bayu memegang pipi Claudy seraya berkata.. " Tuan putri.. Bisa kah kau sedikit lembut padaku? siapa tau aku akan menjadi suamimu kelak, jika kau terbiasa berkata seperti ini, bukankah itu tidak baik?" Tanya Bayu pelan, dan kemudian mendaratkan sebuah ciuman lembut di bibir Claudia.

Gadis itu langsung memucat. seolah olah semua darah hilang dari kepalanya. melihat ekspresi seperti itu Bayu sadar kalau itu adalah ciuman pertama Claudia, begitu juga dengannya.

"Apa ini ciuman pertama mu? "Tanyanya gembira.

Mendengar pertanyaan Bayu, wajah Claudia langsung memerah. melihat hal itu Bayu tertawa dan berkata..

" Aku paham... aku juga begitu. "jawabnya

Claudy melihat wajah pemuda itu, dan dia juga melihat wajah Bayu yang tak kalah merah darinya.

" Kau menyerangku secara mendadak" Kata Claudia lirih.

" Maafkan aku" Kata Bayu tersenyum lembut.


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C31
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập