"Oh... kumohon, aku ingin kau memanggil namaku saja," Anne mengerucutkan bibirnya dan mencengkeram lengan Rose dengan lembut. Gadis itu kini tampak seperti anak kecil yang merajuk karena permintaannya tidak dipenuhi. "Aku tidak ingin kau memanggilku 'Yang Mulia' kecuali kita berada di acara publik atau resmi."
"Tapi kan... kita sekarang berada di depan umum," Rose mengangkat bahu.
Ia memandang sekilas ke sekitar mereka seolah-olah menunjukkan kepada Anne bahwa ia salah jika berpikir Rose akan memanggilnya dengan nama panggilan dengan begitu banyak orang di sekitar mereka.
Mata Anne berkaca-kaca. Ia tampak sedih dan tersinggung karena Rose dengan jelas memasang tembok yang tinggi di antara mereka berdua, meski Anne sudah berusaha untuk bersikap baik.
Ia bertanya kepada Rose dengan suara serak dan berusaha terlihat tenang. "Apa kau membenciku, Rose? Kenapa kau tidak suka kepadaku?"