Wajah Hannah seketika dipenuhi horor ketika ia mendengar ucapan Valentino. Ia segera bangkit dari tempat tidur dengan melilitkan selimut pada tubuhnya.
"Aku tidak mau menikah denganmu, Brengsek!!" jerit Hannah dengan histeris.
Valentino menarik tubuh gadis itu dan menatapnya dengan wajah dipenuhi kemarahan. Wajah mereka tampak begitu dekat.
"Kita sudah dijodohkan sejak kecil. Kau tidak akan berani menentang keluargamu dan membatalkan pernikahan, karena itu kau sengaja melacurkan diri kemana-mana, iya kan? Coba tebak... aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan keinginanmu. Tidak semudah itu."
"Lepaskan aku!! Lepaskaaaan!!" Hannah menjerit berulang-ulang, tetapi tanpa belas kasihan Valentino menyeret gadis itu hendak keluar kamar.
PLAK!!
Tiba-tiba, tanpa terduga sebuah tinju yang sangat keras telah menghantam pipi Valentino dan membuatnya tersungkur ke lantai.